Dyah Oktabriawatie - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto:steamykitchen.com Jakarta - Sayuran kaya akan vitamin dan serat. Kandungan seratnya baik untuk pencernaan. Sawi, brokoli, bokchoy merupakan jenis sayuran hijau yang baik untuk wanita. Karena sayuran hijau ampuh menumpas sel kanker payudara.
Menurut sebuah penelitian si Amerika Serikat yang dipublikasikan Selasa (3/4), sawi, brokoli dan sayuran hijau lainnya bisa mengurangi resiko kanker payudara. Wanita di China yang makan kol, brokoli dan sayuran hijau sistem kekebalan tubuhnya makin meningkat setelah sembuh dari kanker payudara.
Penyataan tersebut dihasilkan dari studi yang melibatkan 4.886 wanita penderita kanker payudara di China berusia 20-75 tahun. Sebanyak 20-70% penderita kanker stadium 1sampai 4 di tahun 2002 hingga 2006. Saat penelitian responden diperingatkan untuk makan sayuran hijau lebih banyak selama 36 bulan.
Hasilnya, mereka yang didiagnosa akan meninggal dunia justru penyakitnya semakin membaik dan resiko kematian menurun hingga 62 persen. Sedangkan responden yang lebih sedikit makan sayur hanya menurunkan resikonya sebanyak 27 persen.
“Meningkatkan asupan sayuran hijau bisa menjadi pilihan makanan yang tepat. Makanan tersebut bisa membantu tetap sehat dan mengurangir resiko kanker payudara,” ujar Sarah Nechuta, seorang peneliti postdoctoral di Universitas Vanderbilt di Nashville, Tennessee.
Umumnya sayuran yang dikonsumsi di China adalah lobak, kubis, dan bok choy. Sedangkan sayuran hijau seperti brokoli dan bayam lebih sering dikonsumsi di Amerika Serikat dan negara Barat lainnya. Namun, konsumsi sayuran pada wanita di China jauh lebih tinggi dibandingkan wanita di Amerika.
“Pada penelitian selanjutnya harus lebih fokus pada senyawa bioaktif yang terkandung di dalam sayuran, seperti isothuocyanate dan indoles yang mungkin memberikan efek pada penyakit kanker,” tambah Nechuta.
(odi/odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment