Odi - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: simplyzesty.com /312diningdiva.blogspot.com Jakarta - Hati-hati berbicara di jejaring sosial. Jika menyinggung perasaan orang lain, Anda bisa mendapat sanksi sosial. Baru-baru ini seorang bartender asal Amerika Serikat terpaksa kehilangan pekerjaan karena bersikap rasis terhadap warga kulit hitam.
Jessica Elizabeth menulis status rasis di Facebook pribadinya pada Kamis (29/3). Ia berbalas komentar dengan seorang kawan yang sama rasisnya. “Bahkan setelah berumur 40 tahun mereka (orang negro) tidak bisa bertindak cerdas. Anehnya mereka bingung mengapa mereka sulit mendapat pekerjaan. Saya sih tidak akan mempekerjakan mereka,” tulis Jessica.
Jessica menyebut orang Afrika-Amerika dengan istilah-istilah yang menghina seperti 'menjijikkan' dan 'binatang'. Tak hanya itu, wanita yang bekerja sebagai bartender di Proof Nightclub Chicago ini juga menggunakan bahasa yang kasar dalam berkomentar.
Akun bernama Zoe ProofChicago meminta Jessica menghapus komentar-komentar menghina tersebut. Ia memanggil Jessica sebagai Hitler, dan mengatakan bahwa wanita itu telah melanggar kontrak dengan Proof terkait jejaring sosial Namun, Jessica malah merespon: “Kamu bercanda? Saya kan punya kehidupan di luar klub.”
Percakapan ini menjadi buah bibir di dunia maya. Tak lama kemudian, Proof mengambil tindakan. Melalui pernyataan yang dikutip Eater, pemilik klub malam tersebut menyiratkan bahwa Jessica telah diberhentikan dari pekerjaannya.
“Proof percaya akan kesetaraan, keadilan, dan toleransi bagi semua kawan dan rekan kami. Sayangnya, terkadang kami terekspos kebodohan dan rasisme. Dengan terus memegang prinsip dan bertindak, kami yakin kita semua bisa menjadi agen dari perubahan yang positif,” ucap Mike Bloem, pemilik Proof Nightclub.
Status-status rasis di akun Jessica kini telah dihapus. Akun Facebooknya pun telah dibuat private, sehingga tak bisa dibaca oleh orang umum. Namun, seorang blogger berhasil menyimpan screenshot dari komentar Jessica. Sejak bukti tersebut dipasang di blog, banyak orang yang telah menanggapi hal ini.
Di kolom komentar, tak sedikit orang yang mengatakan bahwa staf-staf di klub papan atas ini memang sering memperlakukan pelanggan berdasarkan rasnya.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment