Dyah Oktabriawatie - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: tradenote.net Jakarta - Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang sering dikonsumsi. Bisa diolah menjadi gulai, ayam goreng atau ayam rica-rica. Saat membeli ayam segar sebaiknya perhatikan kebersihannya. Karena ayam ini mudah terkontaminasi bakteri.
Sebuah tes baru mendapati sekitar setengah dari produk ayam kemasan yang dijual di toko seluruh negara bagian Amerika telah terkontaminasi bakteri E-Coli. Bakteri ini berasal dari kotoran ayam sebanyak 48 persen dari 120 produk daging ayam.
“Sebagian besar konsumen tidak menyadari bahwa adanya kotoran di dalam produk ayam potong yang mereka beli. Sebaiknya label makanan jangan hanya mencantumkan peringatan adanya bakteri tapi juga harus diberikan penjelasan seberapa besar pengaruhnya untuk kesehatan,” ujar Dr.Neal Barnard D, ketua penelitian tersebut.
Sebanyak 9 miliar ekor ayam di proses untuk dimakan di Amerika Serikat harus diperiksa. Department of Agriculture membutuhkan alat prosesor untuk melakukan uji kandungan E-Coli untuk setiap ayam yang disembelih, minumal harus dilakukan satu kali dalam seminggu.
The National Chicken Council yang mewakili para produsen ayam mengatakan, hasil tes Physicians Committee tidak benar. Penyataan tersebut memiliki alasan, bahwa saat itu mereka hanya mengidentifikasi 57 sampel daging ayam yang dijual ditoko.
Bakteri E-Coli hanya bisa disebabkan oleh kotoran yang mungkin sekali terjadi saat proses pemotongan. Namun, Dr.Ashley Peterson, seorang wakil presiden sains dan teknologi di National Chicken Council mengatakan bahwa pabrik pengolahan ayam tealah diawasi ketat dalam proses membuang kotorannya untuk mengurangi kadar bakteri saat proses pengolahan.
Sebuah penelitian baru di Kanada menemukan bahwa, daging ayam yang terkena bakteri E-Coli telah menyebabkan infeksi saluran kemih pada orang yang memakannya. Beberapa sampel menunjukkan tingkat kandungan E-Coli yang tinggi berhasil ditemukan saat diteliti di pabrik.
Karena bakteri ini dapat berkembang biak, sebaiknyacuci bersih daging ayam sebelum mengolahnya, kemudian masak hinga matang. Cara tersebut bisa mencegah terjadinya penyebaran bakteri E-Coli.
(odi/odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment