Odilia Winneke - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: Associated Press Jakarta - Telur paskah biasa dipakai untuk menghiasi meja, dekorasi rumah atau makanan saat hari raya Paskah. Namun, yang satu ini sebuah berisi telur paskah. Ya, telur paskah tumbuh bersama pohonnya dan menghampar warna-warni!
Pohon telur paskah milik Volker Kraft terletak di Saafeld, Jerman Timur. Pohon ini dihiasi 10.000 butir telur paskah. Tahun 1965 Kraft mulai menghiasi 1 buah pohon di kebunnya dengan 18 telur paskah.Pada tanggal 21 Maret lalu Kraft mulai menambah hiasan pada pohon telurnya.
Dari tahun ke tahun jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 9.800 butir. Telur yang dipasang di pohon di dalam halamannya dihiasi dengan pernak-pernik dan kulit kerang sehingga sangat cantik. Selain itu warna-warnanya sangat memikat.
Seperti dilansir CBSnews kini Kraft sudah mencapai jumlah 10.000 telur paskah dan berencana menghentikan kegiatannya. 'Tak akan saya tambah lagi karena sudah tak ada tempat buat menyimpan cangkang telur-telurnya. Kalau tidak saya bakalan tidur bersama telur-telur,' demikian tutur Kraft yang berusia 76 tahun ini.
Pohon telur paskah Kraft di Saalfeld menjadi atraksi turis, bahkan jumlahnya mencapai ribuan tiap tahun. Cangkang telur yang dipasang di pohon ini dibiarkan tumbuh bersama pohonnya. Setiap tahun ditambah mengikuti pertumbuhan pohonnya. Setiap paskah, masyarakat Jerman punya tradisi menghias telur paskah tetapi dalam jumlah kecil.
Sepuluh tahun pertama Kraft mulai memakai cangkang telur dari plastik namun lama kelamaan ia mengubahnya dengan memakai cangkang telur asli. Tentu saja ia harus mengerahkan keluarga besarnya membantu menghias telur-telur paskahnya.
'Sekarang sudah bisa dinikmati apa yang saya mulai 47 taun silam. Ketika pohon tumbuh, istri dan anak-anak mulai menghias telur paskah, tuturnya.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment