odi - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: studydriving.com Jakarta - Di pagi hari, banyak orang terburu-buru ke kantor dan tak sempat sarapan. Merekapun makan di jalan sambil mengemudi. Padahal, kebiasaan ini lebih berbahaya daripada nyetir sambil nelepon. Apakah Anda termasuk yang sering melakukan hal ini?
Menyetir sambil melakukan kegiatan lain bisa mengurangi konsentrasi. Selain itu, umumnya hanya satu tangan yang dipakai mengemudi, sementara tangan lain digunakan untuk makan, minum, atau memegang handphone. Tak heran jika kebiasaan ini dapat menyebabkan kecelakaan.
University of Leeds mengadakan simulasi mengemudi sambil makan, minum, menggunakan handphone, serta menyetir dengan satu atau dua tangan. Peneliti melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan antara munculnya stimulus dengan respons tingkah laku, atau biasa disebut waktu reaksi.
Dibanding menyetir dengan 2 tangan, mengemudi sambil makan memperlambat waktu reaksi hingga 44%. Sementara itu, jika satu tangan digunakan untuk memegang minuman, waktu reaksi menjadi lebih panjang 22%. Kemungkinan pengemudi tidak bisa mengarahkan mobil sesuai jalur lebih tinggi 18% ketika dilakukan sambil minum.
Reaksi tercipta paling lambat ketika pengemudi membuka bungkus makanan atau membuka tutup botol. Pasalnya, pandangan mereka jadi teralih dari jalan dan lebih terfokus pada kegiatan membuka makanan.
Studi lain yang diselenggarakan oleh Transport Research Laboratory semakin menegaskan bahwa nyetir sambil makan membuat orang paling lama bereaksi. SMS menyebabkan waktu reaksi 37.4% lebih lambat, sementara meneguk alkohol dalam jumlah yang diperbolehkan menunda waktu reaksi hingga 12.5%.
Jika menggunakan alat hands-free saat menelepon, waktu reaksinya 26.5% lebih lambat daripada menyetir tanpa melakukan kegiatan lain. Merokok dan menyentuh GPS juga bisa sama berbahayanya seperti mengobrol di telepon. Namun, makan di jalan tetap yang paling banyak menurunkan konsentrasi pengemudi.
Dari 1,005 pengendara yang disurvei, hampir setengahnya mengaku mereka sering menyetir dengan satu tangan. Seperlima dari angka tersebut mengatakan bahwa tindakan itu tidak salah. Studi ini juga menyebutkan bahwa 2 juta pengendara mengalami kecelakaan atau nyaris tertimpa musibah karena menyetir dengan satu tangan.
(odi/odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment