Flora Febrianindya - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto:en.wikipedia.org Jakarta - Cokelat dikenal karena rasanya yang lezat. Ada tiga jenis cokelat yang paling umum dikonsumsi. Dark chocolate, milk chocolate, dan juga white chocolate. Mana yang paling bernutrisi?
Cokelat mengandung banyak nutrisi yang diperlukan bagi tubuh, dari antioksidan, vitamin dan mineral. Kandungan cokelat bahkan bisa menurunkan kadar stres. Namun tak semua jenis cokelat benar-benar bernutrisi tinggi, karena jumlah kandungan kakao (cacao mass) mempengaruhi jumlah nutrisinya.
Kakao kaya akan flavanold, yaitu antioksidan yang melindungi kerusakan sel tubuh. Kandungan kakao dalam cokelat bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Bahkan menurut sebuah studi di Italia, mengkonsumsi sepotong kecil (20 g) cokelat dengan kadar gula rendah tiga hari sekali baik untuk mencegah penyakit stroke dan jantung koroner.
Dibandingkan dengan milk dan white chocolate, rupanya jenis dark chocolate jadi yang paling kaya nutrisi. Kandungan kakaonya sekitar 30% hingga 70%. Jikadi bandingkan dengan kedua jenis tersebut, dark chocolate merupakan sumber antioksidan tertinggi.
Jenis dark chocolate yang ditambahkan sedikit gula diberi istilah bittersweet. Jadi selain pahit, ada rasa-rasa agak manis ketika cokelat dikunyah. Ada juga semisweet, dengan penambahan gula lebih banyak dibandingkan bittersweet.
Lain lagi dengan jenis milk chocolate. Jenis milk chocolate mengandung setidaknya 10% unsweetened chocolate (cokelat yang dibuat dari 100% kakao tanpa tambahan gula). Milk chocolate dibuat dengan minimal 20% kandungan susu di dalamnya, dan ditambahkan gula hingga rasanya manis.
Lalu bagaimana dengan white chocolate? Ternyata, nutrisi dari white chocolate paling rendah dibandingkan dark dan milk chocolate. White chocolate dibuat dari cocoa butter, susu, dan gula. White chocolate mengandung kakao, namun nutrisi dari kakao sudah hilang karena penambahan susu dan gula dalam jumlah tinggi.
Karena kandungan bioflavanoid paling banyak didapatkan dari kakao, maka white chocolate paling minim nutrisi. Jika terbiasa makan milk chocolate ataupun white chocolate, cobalah untuk menggantinya dengan dark chocolate yang lebih menyehatkan. Pilih dark chocolate dengan kandungan cacao mass 60% - 80% agar mendapatkan manfaat nutrisinya lebih banyak lagi.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment