Odilia Winneke - detikFood
Foto: Bondan Winarno Bali - Alamat warung ini saya peroleh dari seorang pengemudi taksi. Ia mewanti-wanti agar saya sungguh-sungguh meluangkan waktu untuk mencicipi sajian sederhana di warung ini. "Dijamin mak nyuss, Pak," katanya meyakinkan.
Karena itu, sekalipun tempatnya agak jauh di luar kota Denpasar, saya pun akhirnya menyempatkan diri singgah ke situ. Sekalipun alamatnya tidak jelas, tetapi, ternyata, sangat banyak orang mengenal warung nasi yang terkenal ini.
Warungnya sudah buka sejak pukul 10 pagi. Maklum, karakteristik pelanggannya memang sudah memerlukannya untuk early lunch, khususnya para pengemudi kendaraan yang ramai melintas di jalan itu. Warga desa pun merupakan pelanggan terbesar dari warung ini. Sekitar pukul 1 atau 2 siang, warungnya sudah tutup karena jualannya habis. Dalam waktu 3-4 jam saja, sekitar 200 porsi nasi terjual di warung ini – baik yang dimakan di tempat maupun yang dibungkus dan dibawa pergi.
Seporsi nasi, lengkap dengan lauk-pauknya, dihargai Rp 11 ribu. Porsi nasinya cukup banyak. Lauk utama adalah yang dikenal dengan nama be sisit di Bali, yaitu ayam goreng yang disuwir halus, lalu digaulkan dengan sambal matah. Sambal matah sendiri adalah rajangan halus bawang merah, cabe rawit, digerus dengan garam, trasi, jeruk nipis, dan minyak kelapa. Karena membuatnya dibejek-bejek dengan tangan agar semua komponennya tercampur, tetapi tetap bertekstur kasar, sambal matah juga umum disebut sebagai sambal bejek.
Di Warung Nasi Blayu ini, sambal matahnya memakai kecicang – yaitu bahasa Bali untuk menyebut bunga kecombrang atau honje. Kecicang yang dirajang halus ini menciptakan aroma yang harum, serta citarasa asam segar yang sungguh indah. Mak nyuss!
Kunci keistimewaan sajian ini adalah sambal bejeknya yang senantiasa segar. Hampir tiap 15 menit, batch baru sambal bejek dibuat, dan dicampur dengan suwiran ayam. Men Kasih dan Pan Wiwin seperti tidak habis-habisnya bekerja memproduksi sambal bejek terus-menerus. Freshness dari sambal bejek itulah yang menjadi standar mutu Warung Nasi Blayu.
Lauk lainnya adalah tum ayam – yaitu pepes ayam cincang yang dikukus dalam daun pisang, krupuk kulit ayam yang renyah kriuk, dan kuah soto ayam. Lauk-pauk ini sebenarnya hanya merupakan pelengkap tekstur dalam porsi komplet itu.
Warung nasi yang sudah bertahan selama tiga generasi itu kini sudah makin luas pelanggannya. Bukan lagi hanya warga desa dan para pengemudi yang melintas jalan ini, tetapi juga para foodies dari tempat-tempat jauh yang sudah mengenali reputasi sajian warung sederhana ini.
Sambel Bejek
Warung Nasi Blayu
Banjar Gunung Siku
Mengwi, Bali
0361 8623310
(dev/Odi)
Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)
No comments:
Post a Comment