Bondan Winarno - detikFood
Foto: Bondan Winarno Jakarta - Entah kenapa, resto seafood populer ini diberi nama Wahaha. Mungkin karena para tamu akan bahagia setelah menikmati makanan lezat di restoran ini. Pemilik resto ini semula berkongsi dengan sebuah resto seafood Ria-Rio di bilangan Pantai kalasey yang juga populer karena keualitas masakannya.
Ria-Rio dan Wahaha hingga kini masih memegang reputasi sebagai the top two dari semua resto yang menyajikan hidangan laut di Manado. Bagi banyak orang, Wahaha tentu lebih menjadi pilihan karena letaknya di tengah kota, ditepi pantai, tidak jauh dari hotel-hotel besar tempat para tamu menginap. Sedangkan Ria-Rio di pantai Kalasey agak jauh di tepi kota. Baik Ria-Rio maupun Wahaha berlokasi di tepi pantai, sehingga menguatkan suasana laut yang sepoi dengan debur-debur ombak yang sesekali terdengar.
Masakan favorit saya di kedua resto ini adalah woku blanga. Protein yang dimasak bisa ikan, bisa udang, bisa juga kepiting, telur ikan cakalang, dan juga cumi-cumi. Ayam pun sering dimasak menjadi masakan woku blanga. Masakan woku sebenarnya ada dua jenis, yaitu: woku blanga dan woku daun. Bumbu-bumbunya persis sama. Untuk woku daun, bumbu-bumbunya ditumis, kemudian dibalurkan pada ikan yang akan dimasak, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus, sebelum kemudian dibakar. Mirip pepes atau brengkes pada masakan Jawa/Sunda/Pelambang.
Bila tumisan bumbu ditambah sedikit air dan kemudian ikan dimasak dalam bumbu tersebut, masakannya disebut woku blanga. Hasilnya adalah masakan yang sangat harum karena penggunaan daun pandan, balakama (kemangi), daun kunyit, sereh, dan daun jeruk purut, tetapi juga citarasa yang sangat gurih. Karena tanpa santan, masakan ini juga terasa sangat segar dengan sedikit tendangan pedas.
Kepala ikan woku blanga juga merupakan hidangan yang banyak disajikan di berbagai restoran di manado, setara dengan popularitas gulai kepala ikan di berbagai pelosok Nusantara lainnya.
Di antara banyak restoran Manado yang pernah saya kunjungi, Wahaha dan Ria Rio adalah juara untuk masakan woku blanga ini. Kuahnya saja sudah membuat orang kalap menghabiskan nasi pulen yang bertambah harum setelah diguyur kuah kental woku blanga ini.
Wahaha juga populer untuk masakan ikan bakarnya. Bila ikan goropa (kerapu) lebih cocok untuk dimasak woku blanga yang berkuah untuk mendukung kelembutan teksturnya, untuk ikan bakar saya sarankan memilih ikan bobara (Ikan kuwe, trevally) karena teksturnya yang flaky. Tentu saja, kondimen yang paling cocok untuk menyantap ikan bobara bakar rica ini adalah dabu-dabu lilang. Dalam dialek Minahasa, rica adalah cabe. Sedangkan dabu-dabu adalah sambal. Dabu-dabu lilang mengacu pada sambal yang tidak diulek, melainkan semua bahannya diiris. Bawang merah, cabe rawit, tomat hijau diiris halus, dan kemudian dilumat dengan perasan lemon cui (limau kasturi), hampir mirip sambal matah Bali minus trasi.
Wahaha Seafood
Kawasan Mega Mall
Jl. Bulevard 2
Blok Food City No. 1, Manado
0431 8880891
(dev/Odi)
Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)
No comments:
Post a Comment