Bondan Winarno - detikFood
Foto: Bondan Winarno Jakarta - Di Pulau Bangka, ada sebuah kota kecil bernama Belinyu. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Blinyu atau bahkan Binyu saja. Dalam dialek Tionghoa, kota kecil itu disebut Belijong.
Tidak heran bila rumah makan Belijong ini menyajikan masakan khas Bangka, khususnya masakan yang populer di kota kecil itu. Sekalipun Belijong bukan satu-satunya rumah makan yang menyajikan masakan khas Pulau Bangka, tetapi mungkin dialah satu-satunya yang menjual masakan halal – khususnya ikan.
Sajian andalan Belijong adalah mi ikan. Jangan dulu curiga bahwa sajian ikan akan beraroma amis. Seperti telah berulang-ulang saya kemukakan, aroma amis hanya muncul dari ikan yang kurang segar. Saya sudah membuktikan bahwa sajian Belijong sungguh netral dari aroma amis.
Yang disebut mi ikan bukanlah sekadar mi yang dimasak dengan ikan, melainkan mi yang benar-benar dibuat dari bahan ikan campur tepung. Daging ikan tenggiri (spanish mackerel) digiling sampai halus, dicampur dengan tepung sagu, lalu diolah menjadi mi yang bentuknya agak lebar seperti kuetiauw atau fettucine. Tanpa pewarna buatan, sehingga warna mi-nya cenderung pucat.
Mi ikan ini dimasak kenyal, tidak empuk, menghasilkan tekstur yang sungguh istimewa. Mereka yang ahli tentu dapat membedakan tekstur nyakrek mi ikan tepung sagu ini dibanding dengan mi yang dibuat dari tepung terigu.
Porsi Mi Ikan Spesial (Rp 28 ribu) memakai topping abon tenggiri, pangsit ikan, irisan tahu kok (tahu isi bakso ikan khas Bangka), dan filet ikan tenggiri yang dibungkus kulit tahu, tauge, dan caisim. Sesuai dengan kebiasaan Bangka, mereka yang suka dapat menambahkan perasan jeruk kunci (limau kasturi, lemon cui), dan sambal cabe bawang putih.
Mi Ikan Spesial dari RM Belijong ini sungguh juara. Kuahnya yang segar-gurih, mi yang kenyal, dan topping yang unik dan berkualitas – semuanya membuat mi kuah ini top markotop!
Sajian khas Bangka lainnya yang disajikan Belijong adalah otak-otak dan pempek. Saya lebih suka pempek Belijong daripada otak-otaknya, terutama karena tekstur yang lebih pas kenyalnya, serta rasa ikan yang lebih “tebal”. Pempek Bangka biasanya dicocol dengan sambal cuka yang ditambah tauco. Harus coba kersan udang (kersan adalah pempek lenjer) di rumah makan ini.
Selada Mien-nya juga istimewa (Rp 15 ribu). Selada Mien sangat mirip dengan Gado-gado Padang. Yaitu: gado-gado pakai mi. Di Belijong, saus kacangnya sangat mengesankan. Mulus!
Minumannya juga khas Bangka-Belitung, yaitu es jeruk kunci yang segar. Juga ada es kacang merah, es kacang hijau, dan berbagai macam fun drinks lainnya.
Khusus pada hari Minggu, Belijong juga menghadirkan masakan khas Belinyu, yaitu lempah. Secara umum, lempah dapat disetarakan dengan sayur asam yang pedas. Orang Bangka membedakan lempah darat dan lempah laut. Lempah darat hanya terdiri atas sayur-mayur, seperti: kacang panjang, keladi (talas), ubi, dan daun katuk. Kadang-kadang juga ditambah kemplang mentah. Kemplang adalah bahan untuk krupuk. Ada juga yang memakai nanas. Lempah laut adalah lempah darat yang ditambah protein hewani laut, seperti: ikan kurisi, ikan pari, dan sebagainya.
Ayo, siapa rindu masakan Belinyu?
(dev/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)
No comments:
Post a Comment