Flora Febrianindya - detikFood
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: blogs.reuters.com Jakarta - Banyak yang menobatkan Google ataupun McDonald’s sebagai merk terbesar di dunia. Namun sebenarnya ada sebuah label yang jauh lebih populer dari keduanya. Jika dipikirkan lebih dalam, label 'halal' jauh lebih populer dan ketenarannya sudah melampaui merk-merk lain di dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pengusaha sekaligus miliarder Tan Sri Halim Saad. Menurutnya, dengan sekitar 1,8 miliar warga muslim di dunia, produk berlabel halal nilainya mencapai 2,3 triliun dollar.
Menurut pengusaha asal Malaysia tersebut, halal merupakan label yang sudah lama ada, namun potensinya masih belum dikembangkan secara maksimal. “jika ingin masuk ke dalam industri halal, anda juga harus mencermati bahan bakunya. Saya kira anda ada di posisi yang baik. Proses produksi hewan sangatlah penting untuk warga muslim dan di sanalah kekuatan anda,” kata Halim Saad.
Hal tersebut dikemukakan Halim Saad saat membicarakan soal kesempatan berinvestasi produk halal di Auckland University Business School. Menurutnya, pelaku bisnis di New Zealand harus bangkit dan melihat kesempatan besar dalam ekonomi halal global yang meningkat sekitar 20% setiap tahunnya.
Menurut Halim Saad, kerja sama antar negara sangat dibutuhkan. Misalnya satu negara memiliki uang namun tak punya sumber daya alam yang baik, dengan negara lain yang memiliki sumber daya alam yang memadai namun minim dana. Hal tersebut membuka prospek bisnis yang menjanjikan karena keduanya saling membutuhkan.
Seperti dituturkan Halim Saad, halal bukan hanya soal makanan, namun juga produk lainnya dan juga jasa. Produk halal tak secara eksklusif dijual hanya pada warga muslim, melainkan penganut agama lainpun bisa mengonsumsinya. Selain menjadi peraturan dalam agama islam, mengonsumsi produk halal juga lebih baik karena memiliki kualitas yang sudah diakui.
(flo/odi)
Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment