Flora Febrianindya - detikFood
Foto: www.greenparenthood.com/www.rawfoodrecipes.com Jakarta - Dedaunan dan makanan mentah memang sudah akrab bagi lidah orang Indonesia. Mulai dari lalapan hingga salad buah dan sayur mentah segar. Diet makanan mentah, atau raw food diet kinipun sedang jadi trend. Apa kelebihannya?
Dalam raw food diet, semua bahan makanan diolah tanpa melalui proses pemasakan terlebih dahulu. Jika benar-benar harus dimasak, suhunya tak boleh lebih dari 45 C. Makanan yang dikonsumsi antara lain kacang-kacangan, buah kering, buah dan sayur segar, jus, makanan organik, rumput laut. Bagi yang memakan daging, masih bisa mengonsumsinya berupa daging dan ikan mentah.
Keunggulan raw food diet pertama kali diungkapkan oleh seorang ahli fisika asal Swiss, Max Bircher-Benner di abad ke 18. Diet dengan makan makanan mentah dipercaya mampu memaksimalkan nutrisi dari bahan-bahan makanan. Proses memasak, apalagi dengan suhu tinggi bisa menghilangkan kandungan enzim dan nutrisi alami yang dikandungnya.
Raw food diet dipercaya mampu menurunkan berat badan dan menjaganya tetap ideal, juga bisa membuat kulit lebih sehat. Dengan makan makanan yang tak dimasak, badan juga akan terasa lebih bugar dan mampu menurunkan kadar kolesterol.
Bagi yang terbiasa makan makanan yang dimasak, diet makanan mentah terlihat membosankan. Namun kini, telah banyak resep-resep lezat yang tak memerlukan proses pemasakan. Mulai dari smoothies, salad, hingga pizza dan aneka cake yang bisa ditemui dalam sejumlah situs resep masakan.
Untuk mengolah makanan mentah, diperlukan beberapa macam alat dapur seperti blender, termometer, juicer, food processor, juga spiral slicer. Untuk mengolah kacang-kacangan dan bahan makanan yang keras, dapat merendamnya terlebih dahulu hingga lunak.
Namun tetap ada pro dan kontra bagi diet ini. Raw food diet diklaim sangat merepotkan karena membutuhkan waktu dan tenaga lebih untuk mengolah makanan. Tanpa proses pemasakan, dikhawatirkan pestisida dan kandungan berbahaya pada buah dan sayur tak bisa hilang. Selain itu, dibutuhkan kemauan yang keras agar bisa tetap bertahan dengan diet yang dijalani. Mau coba?
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment