Odi - detikFood
Foto: thaigreencurry.org Jakarta - Tanaman rempah yang berwarna kuning ini, umumnya digunakan untuk bumbu masakan. Biasanya digunakan untuk membuat gulai dan nasi kuning. Kunyit kaya akan manfaat. Penelitian terbaru ditemukan kunyit dapat membasmi sel kanker.
Kunyit atau kunir tergolong dalam kelompok tanaamn jahe-jahean atau Zingiberaceae. Tanaman ini memiliki nama yang berbeda ditiap-tiap negara maupun daerah di Indonesia misalnya di Inggris menyebutnya 'Turmeric', Belanda 'Kurkuma', Indonesia dan Malaysia 'Kunyit', Madura 'Konyet', Jawa 'Kunir' dan Sunda 'Koneng'.
Tanaman berwarna kuning ini berasal dari Asia Tenggara, biasanya dijadikan rempah-rempah dan obat. Setelah itu tanaman kunyit menyebar hingga Indonesia, India, Malaysia, Australia hingga Afrika. Masakan khas Indonesia dan India umumnya menggunakan kunyit sebagai bumbu masakan, selain itu kunyit juga dapat dijadikan obat dan untuk bahan kecantikan.
Kunyit juga kaya akan nutrisi penting yang diperlukan tubuh seperti, lemak, karbohidrat, protein, pati, Vitamin C, mineral, zat besi, fosfor dan kalsium. Selain itu kunyit juga mengandung senyawa penting diantaranya kurkumin, zingiberen, desmetoksikumin dan masih banyak lagi.
Senyawa-senyawa yang dimiliki kunyit dapat melepaskan gas diperut, mencegah penggumpalan darah, membersihkan lambung, antiseptik, anti gatal, anti kejang, hingga mengatasi flu dan demam pada ibu hamil. Selain itu penelitian baru menunjukkan bahwa kunyit juga dapat membasmi kanker.
Para peneliti di UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Centre telah menemukan bahwa, senyawa kurkumin pada kunyit dapat menekan aliran sel pada air liur manusia yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker di otak dan leher, atau biasa disebut kanker otak dan kanker kelenjar getah bening.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa kurkumin dapat bekerja dalam mulut pasien yang menderita kanker otak dan kanker kelenjar getah bening dengan mengurangi pertumbuhan sel kenker,” ujar dr. Marilene Wang, seorang senior penulis penelitian dari Jonsson Cancer Centre.
Hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal American Association of Cancer Research pada bulan September tahun lalu di Clinical Cancer Research juga menunjukkan, kurkuma tak hanya menghambat jalur sel kanker tetapi juga mengurangi kandungan pro-inflamasi sitokin pada air liur.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment