Dyah Oktabriawatie - detikFood

Foto:www.newswhip.com Jakarta - Cabai dikenal sebagai bumbu masakan yang rasanya pedas. Rempah ini sering digunakan pada masakan Asia dan rasa pedasnya begitu digemari banyak orang. Di New Mexico ditemukan varietas baru cabai terpedas didunia.
Di Albuquerque, New Mexico, ada varietas cabai baru yang super pedas. Cabai ini rasanya sangat pedas dan ketika memakannya akan mengeluarkan air mata dan keringat mengucur. Penelitian yang dilakukan oleh New Mexico State University's Chile Pepper Institute telah mengidentifikasi varietas cabai terpedas di bumi ini.
Cabai yang pedasnya melebihi lada ini tercatat sebagai caabi terpedas didunia. Rasa pedasnya melebihi 1,2 juta cabai Scoville. “Saat mengigit cabai ini rasanya tidak terlalu pedas, namun pada gigitan berikutnya Anda akan merasakan sensasi pedasnya yang laur biasa,” ujar Paul Bosland, seorang pakar cabai terkenal dan Director of the Chile Institute.
Para peneliti diminta untuk membuat saus pedas dalam industri makanan pedas untuk menetapkan tingkat kepedasan yang super pedas. Upaya ini bertujuan untuk mengganti klaim tidak ilmiah yang menyebutkan bahwa paprika adalah cabai terpedas.
Bosland mengatakan, “Cabai terpedas adalah hal yang kompleks, dan sebuah industri tidak hanya terpatok pada satu jenis cabai.” Cabai varietas baru ini bentuknya perpaduan antara paprika dengan caabi rawit dan berwarna merah.
Dalam penelitian ini melibatkan beberapa tim yang menanam 125 tanaman dari setiap varietas seperti Trinidad Moruga Scorpion, Scorpion Trinidad, dan Jolokia Bhut yang merupakan varietas pemegang rekor terpedas sebelumnya yang di identifikasi oleh lembaga dan disertifikasi oleh Guinness World Records pada tahun 2007.
Buah cabai yang matang dipilih secara acak dari beberapa tanaman dalam setiap varietas yang dipanen, setelah itu buah dapat dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Senyawa yang menghasilkan rasa pedas pada cabai yang akan dibuat ekstraksi dan diperiksa.
Cabai yang varietasnya sama bisa menghasilkan rasa pedas yang berbeda tergantung pada kondisi lingkungan. Tanaman cabai yang stres dan kurang air atau suhunya lebih panas dapat menghasilkan cabai yang lebih pedas. Cabai yang benar-benar pedas rasa panasnya bisa menembus sarung tangan lateks.
Seorang ahli cabai mengatakan ada beberapa orang yang cukup gila untuk tetap menikmati cabai meskipun sangat pedas. Biasanya orang makan cabai yang sudah diolah menjadi saus cabai dan tidak mencoba untuk makan lada untuk emnambah rasa pedas pada makanan.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment