Dikenal sebagai seorang pengelana kuliner yang tak pernah berhenti menjelajahi kekayaan kuliner di dalam dan luar negeri. Aktif sebagai pembawa acara kuliner dan penulis kolom kuliner. Kanal ini merupakan dedikasi dan kecintaannya terhadap pusaka kuliner Indonesia.
Devita Sari - detikFood
Foto: Bondan Winarno Jakarta - Sekalipun asam padeh berarti asam pedas, tetapi masakan khas Minang ini beda gagrak bila dibanding dengan masakan asam pedas dari Riau yang encer berkuah segar. Bila asam pedas Riau mirip pindang Palembang, kuah asam Manado, maupun tom yam Thailand, asam padeh Minang lebih mirip gulai tanpa santan.
Di Ranah Minang, bumbu asam padeh lazim dipakai untuk memasak ikan tongkol atau daging sapi – khususnya gajebo alias sandung lamur (bagian daging sapi berlemak mirip sam can pada babi). Karena namanya asam padeh, wajar bila bumbu utamanya adalah cabe. Dalam hal ini, yang dipakai adalah cabe giling, yaitu cabe merah keriting yang dijual di pasar dalam keadaan sudah digiling atau diuleg halus. Tendangan rasa asamnya diperoleh dari asam kandis (asam kandih dalam dialek Minang), yaitu sejenis asam dari buah yang mirip manggis. Bila asam kandis tidak dapat ditemukan, asam pengganti yang dapat dipakai adalah asam telunjuk (disebut asam sunti di Aceh, yaitu blimbing wuluh atau blimbing sayur). Karena asam gelugur (asam potong) masih sekeluarga dengan asam kandis, maka asam gelugur pun dapat dipakai sebagai pengganti. Kedua jenis asam ini – asam kandis dan asam gelugur – berasal dari India. Karena itu kita juga sering merasakan sumber rasa asam yang sama dalam berbagai masakan India
Karena tidak dimasak dengan santan, proses memasak asam padeh harus diikuti dengan benar agar mencapai citarasa maksimum. Karakterisitik utama masakan ini adalah segar. Citarasa pedas dan asamnya tidak boleh menonjol. Karakter asam pedas ini memberi balance yang baik dalam susunan menu masakan tradisional Minang yang umumnya menonjolkan citarasa gurih dan pedas.
Masakan asam padeh yang bagus ditentukan oleh kualitas bahan yang dimasak pula. Ikan tongkol yang dipakai, misalnya, harus yang berkualitas bagus, firm dan flaky. Begitu juga daging sapi yang dipilih. Lemak yang tidak baik harus dibuang, dan hanya lemak gajebo yang masih mengkal yang dapat dipakai agar minyaknya tidak "merusakkan" karakter kuah kentalnya yang segar.
Semua bumbu yang sudah dihaluskan harus dibiarkan tergaul dengan ikan atau dagingnya selama sekurang-kurangnya satu jam di suhu kamar, agar bumbunya meresap benar. Cara memasak yang terbaik adalah dengan belanga dari tanah liat, dimasak dengan api kayu bakar yang tidak terlalu panas, dalam waktu 2-3 jam, dan tidak boleh dibuka tutupnya selama proses memasak.
Bila melihat warnanya yang jingga cerah, banyak yang menduga bahwa masakan ini memakai tomat. Padahal, asam padeh sama sekali tidak dimasak dengan tomat.
Sandingan yang paling tepat untuk masakan asam padeh adalah sajian renyah dengan sambal lado (merah ataupun hijau) yang nendang pedasnya. Nasi sebakul pun habis tandas karenanya.
Jadi, kalau Anda sedang mengurangi konsumsi santan, jangan khawatir, asam padeh adalah masakan Minang tanpa santan yang dijamin menggoyang lidah Anda.
(dev/Odi)
Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)
No comments:
Post a Comment