Bondan Winarno - detikFood
Foto: Bondan Winarno Jakarta - Hampir semua orang Samarinda mengenal rumah makan yang satu ini. Pemiliknya dikenal sangat dermawan. Dulu, selama beberapa tahun, setiap Senin-Kamis, pemiliknya membuka pintu rumah makan dan mempersilakan siapa saja yang berbuka puasa sunnah Senin-Kamis untuk menikmati hidangan secara cuma-cuma. Tetapi, lama-kelamaan, mungkin karena banyak orang mulai malu menerima sedekah itu, acara berbuka puasa gratis pun semakin sepi, hingga akhirnya ditiadakan.
Bukan hanya kedermawanan yang membuat sebuah rumah makan sukses dan disukai pelanggannya. Pada akhirnya, penilaian orang untuk datang kembali tentulah karena citarasa masakan yang lezat. Demikianlah, untungnya, masakan RM Akmal ternyata lulus melewati ujian lidah orang Samarinda yang terkenal doyan makan.
Salah satu hidangan andalan di RM Akmal adalah pallumara kepala ikan kakap merah. Pallumara adalah masakan khas Sulawesi Selatan. Gurih dan segar, dengan tone asam-pedas yang seimbang. Tetapi, masakan pallumara di Akmal sedikit berbeda citarasanya dibanding dengan yang biasa kita makan di Makassar sana. Di Akmal, pallumara-nya tanpa kemiri, sehingga kuahnya lebih encer dan segar – lebih cenderung mirip masakan pindang Palembang atau asam pedas Riau.
Ikan bakar di rumah makan ini juga populer. Pilihan kami adalah terkulu bakar (Rp 55-85 ribu, tergantung ukurannya). Sekalipun cara membakar ikannya berbeda dengan gagrak Makassar yang paling saya sukai, tetapi setidaknya orang Samarinda tidak melumuri ikan dengan terlalu banyak bumbu ketika membakar. Hasilnya adalah ikan bakar yang masih menghadirkan rasa manis alami dari ikan segarnya. Selain terkulu (ikan kuwe, trevally), juga ada pilihan ikan baronang, bawal, kakap, nila, dan patin.
Sayangnya, malam itu RM Akmal sedang kehabisan ikan patin. Padahal, di Samarinda – juga Balikpapan dan Banjarmasin – patin bakar/goreng/pepes adalah hidangan yang wajib dipesan, khususnya bagi tamu dari kota lain. Barangkali juga perlu dicatat di sini bahwa menu RM Akmal juga tidak terlalu banyak menampilkan sayur-mayur. Hanya ada tumis kangkung, tumis pare, dan lalapan. Padahal, sesungguhnya berbagai masakan sajian rumah makan ini sangat padan untuk didampingi berbagai jenis sayur.
Masakan lain yang harus dipesan bila berkunjung ke kota ini adalah udang galah – yaitu udang sungai bercapit panjang berukuran 100-200 gram per ekor. Udang besar ini biasanya digoreng, dibakar, atau dimasak asam-manis. Di Akmal, per porsi berisi tiga ekor udang besar dihargai Rp 135-150 ribu. Ada juga masakan spesial udang pete (Rp 65 ribu) yang banyak digemari tamu. Masakan ini sebetulnya lebih mirip sambal goreng pete dan udang. Top markotop! Jangan lewatkan!
RM Akmal
Jl. Awang Long 12
Samarinda
0541 748497
(dev/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)
No comments:
Post a Comment