Bondan Winarno - detikFood
Foto: Bondan W Jakarta -
Nasi uduk memang sajian khas Betawi.,juga nasi ulam. Kenyataan membuktikan bahwa dalam hal nasi ulam, justru kaum etnis Tionghoa-lah yang menjadi bastion terakhir mempertahankan nasi ulam sebagai hidangan khas. Akankah nasib serupa juga bakal dialami nasi uduk?
Untunglah, kondisinya tidak seburuk itu. Bila penjual nasi ulam sekarang kebanyakan adalah keturunan Tionghoa, dalam hal nasi uduk masih didominasi oleh pedagang pribumi.
Tetapi, di antara nasi uduk unggulan warga Jakarta, salah satunya justru adalah penjaja legendaris yang sudah puluhan tahun “bercokol” di kawasan Glodok. Siapa yang tidak kenal dengan nasi uduk Koseng di emperan Jalan Gajah Mada yang baru buka sore hari itu? Usaha Koseng, atau Koh Seng, sekarang diteruskan oleh saudara-saudaranya. Bahkan sudah buka cabang di kawasan Puncak dan Kota Wisata Cibubur.
Nasi uduk Koseng sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gagrak nasi uduk Kebun Kacang umumnya. Nasinya ngepyar, semua bulirnya terpisah karena dimasak dengan santan, dan sangat gurih. Sambalnya paling sedikit dua macam, yaitu sambal cabe-bawang dan sambal kacang. Nasi uduk juga berciri harum, sehingga sensasi yang dirasakan penikmatnya sungguh pol. Harum aromanya, legit gurih citarasanya.
Tetapi di Koseng ada lauk khusus yang tidak dijumpai di tempat lain, yaitu semur urat. Urat sapi dimasak semur kental yang sungguh empuk kenyil-kenyil inilah yang selalu dicari orang bila jauh-jauh mencari Koseng. Seporsi semur urat ini dibandrol Rp 18 ribu. Masakan Koseng berciri khas: yaitu aromanya istimewa. Semur urat ini juga menguarkan aroma pekak yang harum. Bumbunya komplet, sehingga kelezatannya sangat cocok dengan nasi uduknya yang gurih. Mak nyuss!
Nasi uduk Koseng (Rp 5 ribu) ini juga banyak dipesan bungkus oleh penggemarnya. Biasanya, bila dibungkus, lauk yang dipesan adalah lauk kering, seperti: ayam goreng, tahu/tempe goreng, usus ayam goreng, dan lain-lain. Tetapi, bila makan di tempat, hampir tidak ada yang melewatkan semur urat juara itu.
Lauk basah lain yang merupakan andalan Koseng adalah pindang bandeng khas Betawi. Pindang dengan kuah kecap manis (Rp 15 ribu) ini memang masih cukup sering dijumpai di pedagang nasi uduk khas Betawi lainnya. Lagi-lagi, punya Koseng hadir lebih istimewa dengan tendangan aroma yang cantik.
Bila Anda meng-klaim diri sebagai penggemar nasi uduk, belum lengkap atribut Anda bila belum nongkrong mencicipi nasi uduk Koseng ini. Mohon catat: sekalipun penjualnya keturunan Tionghoa dan penggemarnya kebanyakan adalah kaum keturunan Tionghoa pula, semua masakan Koseng halal adanya.
Nasi Uduk Koseng
Jl. Gajah Mada 215
Jakarta Pusat
0818652125
(bon/bon)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)
No comments:
Post a Comment