Devita Sari - detikFood
Foto: thehealthyhomeeconomist.com Jakarta - Menjelang perayaan Natal, Norwegia justru sedang mengalami kelangkaan mentega. Sungguh ironis, mengingat negara kecil yang kaya minyak tersebut tidak dapat memasok mentega. Akankah warga Norwegia merayakan Natal tanpa kue Natal?
Koran di Swedia dan Norwegia seminggu terakhir ini heboh memberitakan krisis mentega terbesar yang melanda Scandinavia. Setelah sebelumnya Swedia kehabisan pasokan mentega, kini Norwegia pun mengalami kelangkaan mentega. Warga pun menjadi cemas, karena diperkirakan krisis mentega tersebut akan berlangsung hingga tahun baru nanti.
Banyak yang menganggap krisis yang terjadi di Norwegia ini sebagai sesuatu yang ironis. Mengingat Norwegia merupakan negara dengan jumlah penduduk terendah di Eropa, dan salah satu penghasil minyak dan gas bumi bahkan tidak dapat memenuhi pasokan spele seperti mentega. "Saya membutuhkan mentega hari ini untuk membuat roti lussekatt (roti khas Swedia) dan kue-kue Natal," gerutu salah seorang nenek.
Kelangkaan ini juga menyebabkan harga mentega di pasar gelap telah mencapai harga yang tidak masuk akal. Para penyelundup mentega pun tak sedikit yang ditangkap oleh pihak bea cukai. Seperti yang dikutip Norwegian Daily, beberapa waktu lalu dua warga negara Swedia ikut ditangkap karena menyelundupkan sekitar 550 pounds (249,5kg) mentega. "Mereka mengaku membeli mentega tersebut di Swedia untuk dijual dengan keuntungan besar di Norwegia," jelas Amund Sand seorang penasehat hukum setempat.
Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab kelangkaan mentega. Para peternak susu menyalahkan perusahaan diary terbesar di negara tersebut Tine sebagai biang keladi. Mereka menuding Tine tidak menginformasikan adanya kenaikan permintaan mentega, sementara mereka juga melakukan ekspor mentega ke luar negeri dan stok dalam negeri menipis. Tine merupakan perusahaan diary terbesar di Norwegia yang memonopoli sekitar 90% produksi mentega Norwegia.
Tine menyangkal bahwa iklimlah yang menjadi penyebab kelangkaan pasokan mentega tahun ini. Musim panas yang lembab mengurangi kualitas pakan hewan ternak sapi menyebabkan hasil susu berkurang sebesar 25 juta liter dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu kebijakan Nowegia yang sangat ketat dalam perdagangan juga ikut menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis mentega.
Terdesaknya situasi yang dihadapi Norwegia membuat para pakar menyarankan agar negara eksportir minyak terbesar ke-8 di dunia tersebut melakukan pertukaran minyak dengan mentega. Saat ini mentega menjadi barang dengan nilai jual tertinggi di berbagai website lelang Norwegia. Harga mentega pun melambung jauh, untuk 250 gram mentega dijual seharga $13 atau Rp 119.500,00. Harga jual tersebut 4 kali lipat dari harga mentega normal di Norwegia.
(dev/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment