Dyah Oktabriawatie - detikFood
Foto :thefrenchwench.com Jakarta - Akhir-akhir ini kentang menjadi perbincangan hangat. Karena kentang sering dijadikan makanan pengganti nasi untuk yang berdiet. Padahal di sisi lain kentang khususnya yang digoreng menjadi biang keladi kenaikan berat badan.
Makan kentang dapat memberikan rasa kenyang seperti halnya makan nasi dan juga menjadi makanan pokok di negara-negara berkembang. Tetapi dalam lingkar gizi AS, kentang disebutkan sebagai lauk yang diolah dengan mencampurkan mentega, keju, krim dan daging.
Beberapa kelompok orang mengatakan aneh jika kentang dianggap makanan yang bergizi dan sangat digemari. Padahal, beberapa petani dan koki hidupnya bergantung pada kentang.
Sebuah studi di New England Journal of Medicine, menyebutkan kentang goreng (french fries) dan keripik kentang (potato chips) sebagai dua makanan yang dapat menyebabkan naiknya berat badan dalam jangka panjang. Sebuah proposal baru Departeman Pertanian AS menyarankan untuk membatasi jumlah sayuran yang mengandung tepung termasuk kentang yang disajikan untuk makan siang di sekolah.
Sedangkan penelitian yang dilakukan selama 12 tahun oleh tim dari Harvard Medical School dan Harvard School of Public Health di Boston memberi gambaran lebih jelas. Penelitian ini melibatkan 120.000 profesional kesehatan AS yang berpartisipasi untuk melakukan diet dengan makan kentang dan responden memiliki gaya hidup yang berbeda.
Hasil penelitian didapat, rata-rata mereka mengeluarkan uang ? 1,69 atau Rp.23.913,00 dalam setahun dan berlangsung selama 4 tahun ketika mereka meningkatkan asupan harian mereka dengan keripik kentang.
Bagi yang menaikkan konsumsi harian mereka dengan kentang yang direbus, dipanggang atau pure kentang, diperoleh rata-rata ? 0,57 atau Rp.8.065,00 dalam setahun dan berlangsung selama 4 tahun.
Sedangkan yang meningkatkan porsi harian mereka dengan makan kentang goreng selama periode 4 tahun mengeluarkjan rata-rata ? 3,35 atau Rp.47.402,00.
Masalahnya adalah “kita tidak makan kentang mentah, sehingga lebih mudah bagi tubuh untuk mengubah pati menjadi glukosa,” kata Dr. Walter Willett, ketua departemen nutrisi di Harvard School of Public Health.
Kentang dapat mendorong peningkatan gula darah lebih cepat, menyebabkan pankreas bekerja ekstra untuk dapat menormalkan kembali. Jika gula darah turun, orang biasanya mengalami kelaparan dan cenderung ingin mengemil. Selama bertahun-tahun hal ini terjadi dan dapat mengakibatkan kenaikkan berat badan yang drastis dan pankreas akan lelah untuk memproduksi insulin yang akan mengakibatkan penyakit diabetes tipe 2.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment