Odilia Winneke - detikFood
Foto: dev/detikFood Bandung - Di saat udara dingin, perut sangat lapar rasanya makanan yang alami menjadi santapan mantap. Tempatnya nyaman. Ada ikan goreng atau bakar, aneka sambal, tutut, sate pusut, gepuk, ayam goreng plus beragam sambal segar yang pedas menggigit. Hmm... top enaknya!
Di kawasan jalan Citarum Bandung selain strategis juga selalu ramai disambangi orang. Maklum saja beragam rumah makan ada di seputaran jalan ini. Termasuk resto Alas Daun yang baru dibuka 6 bulan silam. Lambang daun pisang berwarna hijau menjadi simbol resto berkonsep tradisional ini.
Kalau ingin mengisi perut dengan nikmat, rasanya resto ini pas jadi tujuan. Setelah mendapat nomor meja tamu akan diminta langsung menuju dapur terbuka yang ada di bagian belakang. Berderet puluhan lauk bisa dipilih langsung. Bingung? Memang itu yang banyak dialami pengunjung apalagi jika perut lapar sekali.
Di bagian depan berderet wadah berisi aneka ikan segar, bawal,kakap, ekor kuning, baronang yang sudah dibersihkan yang bisa dipilih langsung untuk digoreng atau dibakar. Pilihan lauk lainnya, ayam goreng, gepuk, cumi asin, jambal roti, tempe dan tahu kuning, babat, paru, sate telur, sate udang, sate usus dan lain-lain.
Lauk tumisannya juga tak kalah mengoda, tutut, tumis jamur kuping, tumis jamur tiram, perkedel jagung, perkedel kentang, tumis bunga pepaya, tumis balkutak (sotong berikut tintanya), uleketeuk leunca , dan lain-lain. Ada 3 jenis sambal, sambal terasi, sambal cabai hijau dan sambal cabai goreng berikut lalapan segar yang bisa diambil sendiri. Sedangkan karedok diuleg langsung di atas cobek besar.
Akhirnya kering jengkol, sate pusut daging, ayam goreng, tahu tempe goreng, gepuk, 3 jenis sambal plus lalapan jadi pilihan. Di bagian depan ada counter aneka bubur dan otak-otak ikan tenggiri. Setelah duduk, langsung di depan meja diberi sepotong daun pisang. Pelayanpun menaruh nasi langsung ke atas daun pisang yang dipakai sebagai pengganti piring.
Makan gaya alami ini mirip dengan makan gaya menghibung (makan bersama dengan tangan). Tak jauh berbeda karena lauk-pauk juga dinikmati bersama. Tentu saja paling afdol pakai tangan. Karenanya disediakan wastafel di berbagai sudut rumah makan.
Cocolan pertama sambal hijau yang dibuatdari cabai hijau segar dan sedikit kencur langsung terasa menyengat. Untung saja gepuk yang empuk gurih sedikit manis sehingga terasa berimbang. Sate pusut dagingnya terasa kuat bumbu bawang dan cabainya. Ayam gorengnya gurih dan yang paling istimewa justru kering jengkol.
Selintas mirip kering kentang, jengkol diiris tipis halus dan kecil, diaduk dengan adonan gula dan bawang seperti kering tempe. Renyah, crunchy dan manis. Sayang sekali sambal mangganya terasa agak manis karena mangga terlalu masak.
Harga makanan di resto ini tak terlalu mahal apalagi lauk bisa dimakan beramai-ramai. Bekisar dari Rp. 3.000,00 sampai Rp. 10.000,00, khusu untuk ikan segar tergantung ukuran bisa sekitar Rp.45.000,00. Kalau lapar berat dan ingin makan yang asyik, mampir saja ke sini. Berebut lauk, sambal dan lalap, menyuap nasi sambil kepedasan, huah... huah... asyiknya!
Rumah Makan Alas Daun
Jl Citarum No. 34
Bandung
Telepon : 022-7231101, 022-77888889
(dev/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment