Odilia Winneke - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: www2.ilmci.com Jakarta - Penampilan ikan pindang yang kuning dengan sapuan bumbu sangat menarik selera. Apalagi jika duri dan tulangnya sangat empuk. Namun, banyak ikan pindang yang diolah dengan bahan tambahan yang berbahaya untuk kesehatan.
Ikan pindang merupakan salah satu bentuk pengawetan ikan tradisional yang sudah lama dikenal. Karenaya banyak dilakukan oleh industri kecil dan rumahan terutama di sekitar pantai. Umumnya ikan yang dibuat pindang adalah ikan laut seperti tongkol, bandeng, kembung dan tuna.
Selain tidak mudah busuk, nilai ekonomi ikan juga tidak merosot. Kini juga sudah mulai banyak orang membuat ikan pindang dari ikan tawar seperti ikan mas. Secara tradisional, umumnya ikan yang sudah dibersihkan sisik dan isi perutnya.
Selanjutnya ikan dibumbui dengan kunyit, garam, bawang putih, merica, daun salam dan serai. Ikan dimasak dengan api sedang dalam panci tertutup selama 3-4 jam hingga tulang dan durinya lunak. Bumbu yang meresap membuat rasa daging ikan gurih enak.
Akhir-akhir ini banyak pedagang yang curang yang membubuhi bumbu dengan bahan berbahaya. Penjual menambahkan bahan berbahaya seperti obat sakit kepala yang mengandung parasetamol, pewarna tekstil dan boraks. Parasetamol dipakai untuk membuat ikan cepat lunak sehingga masa pemasakannya lebih singkat. Sedangak boraks untuk membuat ikan tidak cepat busuk.
Pemakaian bahan tambahan yang bukan untuk makanan dapat memberi resiko kesehatan yang serius apalagi tanpa takaran. Secara fisik penampilan ikan pindang yang dibubuhi bahan berbahaya sama dengan yang berbahan alami. Berikut ini beberapa hal yang bisa dipakai sebagai rujukan untuk mengenalinya.
Ikan pindang dengan bahan aditif berbahaya:
Tekstur daging ikan lebih kenyal, agak keras jika ditekan.Aromanya seperti oabat hampir tak ada jejak anyir ikan.Jika memakai pewarna kuning, warnanya kuning menyala.Disimpan lebih 3 hari dalam suhu ruangan tidak rusak atau busuk.Ikan pindang dengan bahan alami: Tekstur dagingnya agak lembek jika ditekan.Aromanya anyir segar seperti aroma ikan segar.Warnanya kuning pucat sedikit kusam.Aroma bumbu seperti bawang, kunyit dan daun salam tercium kuat.Mudah rusak jika dibiarkan dalam suhu ruangan lebih dari sehari.Lebih aman, jika membuat ikan pindang sendiri. Caranya cukup mudah, pilih ikan laut (ikan kembung, tongkol kecil) atau ikan mas. Bersihkan isi perutnya dan bilas hingga tak ada jejak darah ikan lalu tiriskan. Haluskan bumbu berupa bawang putih, kemiri, kunyit, merica, garam, daun salam dan serai.
Susun ikan dalam wajan, beri air secukupnya. Rebus ikan hingga mendidih dengan api sedang hingga ikan matang dan tulang empuk selama 2-3 jam, jika perlu tambahkan air. Setelah air perebus habis, angkat dan dinginkan. Simpan ikan pindang dalam wadah tertutup di lemari es.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
Nice article, very helpfull & usefull. Dan bagi anda yang ingin tips memilih, merawat dan memperbaiki mesin roti / mesin bakery. klik aja di FIKRI TEKNIK ditunggu kunjungannya yach. good luck & keep blogging. Thank's & salam kenal yach...
ReplyDelete