Fitria Rahmadianti - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: articles.timesofindia.indiatimes.com Jakarta - Di rumah siapa yang memasak? Anda, suami, atau si mbak? Kalau di Amerika, enam dari sepuluh wanita mengaku pasangannya lebih jago memasak. Jadi, selama ini, kaum prialah yang mengatur urusan perut di rumah mereka.
Dulu, dapur adalah daerah kekuasaan wanita. Bukan perempuan namanya kalau tidak bisa memasak. Sekarang, seiring pergeseran peran wanita di segala bidang, wanita semakin sibuk berkarier dan tak sempat mampir ke dapur. Kaum lelakipun mengisi celah ini. Tak heran, banyak pria yang menonjol sebagai juru masak sukses.
Untuk mendapatkan data pasti mengenai fenomena tersebut, Asia Food Recipe dan Conversion Hub menyelenggarakan survei online. Sebanyak 2,806 orang wanita Amerika berusia 18 tahun ke atas berpartisipasi dalam polling ini.
Ada 58% wanita yang mengaku bahwa suaminya lebih jago di dapur. Makanya, sekitar 52% wanita tidak memasak karena pasangannyalah yang mengurusi makanan di rumah. Mengapa mereka tak menjadi juru masak di rumah? Sebagian (36%) mengeluh tak sempat, sementara sebagian lain (12%) tak mau repot-repot membersihkan dapur yang berantakan setelah memasak.
Tanpa buku resep, 1 dari 10 perempuan Amerika hanya bisa mengolah 3 jenis hidangan. Meski demikian, responden yang mengaku senang memasak masih cukup banyak, yaitu 78%.
Sayangnya, mereka masih menemui kendala memasak kari (58%) dan spaghetti carbonara (11%). Bahkan, 11% di antaranya tak pernah memanggang daging, sementara 1 dari 20 perempuan Amerika harus berusaha keras memasak telur untuk sarapan.
Menurut Michelle Lim dari Asia Food Recipe, kesibukan, gaya hidup modern, dan kurangnya ketrampilan mempengaruhi kepercayaan diri wanita dalam hal memasak. “Orang-orang, terutama wanita, semakin sibuk. Makanya, menyeimbangkan tanggung jawab dalam karier, rumah tangga, dan sebagai orang tua menjadi semakin sulit,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.
“Apalagi, peran gender tradisional telah menjadi kabur. Kini, ayah membantu di dapur sementara ibu membawa pulang makanan dan menjaga anak-anak,” tambah Michelle.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment