Bondan Winarno - detikFood
Foto: Bondan Winarno Singapura - Daniel Boulud adalah seorang Chef kelahiran Prancis yang membuat namanya di New York. Popularitasnya sebagai jurumasak unggulan mendorongnya kemudian menjadi bintang televisi dan mendirikan restoran-restorannya di New York, Palm Beach, Miami, Beijing, Vancouver, dan Las Vegas. Yang terakhir ini memang sudah tutup, tetapi restorannya di New York mendapat tiga bintang Michelin - penghargaan paling elit di dunia kuliner.
Sejak tahun lalu, Daniel Boulud yang semakin populer bagi orang Asia melalui programnya di AFC (Asian Food Chanel) juga membuka restorannya di Singapura. Di mana lagi kalau bukan di kawasan paling anyar Singapura: Marina Bay Sands. Di sini, gerainya memakai nama DB Bistro.
Dalam terminologi restoran, bistro adalah tempat makan casual yang setingkat di bawah restoran. DB Bistro ini memang cukup rileks dalam hal dress code. Saya bahkan melihat beberapa orang bercelana pendek duduk di dalam. Juga ada keluarga dengan anak kecil dan babysitter sedang santap di sana. Hal mana tidak akan mungkin terjadi bila setting-nya adalah restoran.
Melihat daftar menu yang terpampang di depan, harga-harga di DB Bistro sebetulnya cukup terjangkau. Dengan nama besarnya, Daniel Boulud tampaknya sadar benar bahwa ia berhadapan dengan konsumen Singapura yang kiasu (selalu mau menang sendiri). Harga appetizers berada di kisaran Sin$14-32. Sedangkan main course antara Sin$31-150. Wah, malah ada pula semacam happy hours untuk early diners (antara pk 5-7 petang), yaitu three-course tasting menu seharga Sin$58 per orang. Sebetulnya menu degustation ini adalah cara terbaik untuk mengenali karakter dan menu andalan seorang chef. Sayangnya, waktu saya tidak cocok untuk mencicipi tawaran khusus ini.
Saya sengaja memesan dua jenis appetizers: tomato tarte tatin (S$20), dan snail and chicken fricassee (S$24). Yang pertama adalah bubur tomat di atas puff pastry renyah, dengan topping keju kambing, dan saus basil-mint. Saya suka appetizer ini. Tomat selalu cocok dengan basil dan mint. Keju kambingnya memberi kontras untuk rasa alamiah tomat yang asam-manis. Sajian istimewa untuk vegetarian, khususnya karena "dihias" dengan arugula dan cherry tomatoes yang manis.
Tetapi, lidah saya agaknya kurang cerdas untuk menghargai appetizer yang kedua. Mungkin sekali karena saya terlalu terbiasa dengan snail alias escargot yang hanya di-bake dengan bawang putih dan mentega. Di sini Daniel Boulud menyajikan chicken fricassee (semacam semur ayam berkuah kental) ditambah escargot dan spaetzle. Mungkin mix-and-match ketiga elemen ini yang masih asing bagi saya.
Main course yang saya pesan tampil prima. Baramundi Grenobloise (S$35). Irisan fillet ikan kakap putih ini digoreng dengan cara khas Grenoble - unilateral - yaitu digoreng satu sisi di bagian kulitnya. Kulitnya menjadi garing seperti kripik, sedangkan dagingnya yang putih flaky tampil lembab. Baramundi memang harus berhati-hati dimasak karena ikan ini lemaknya tidak sebanyak salmon.
Ikan goreng itu disajikan di atas hamparan kentang ongklok yang creamy, kembang kol, turnip, dan radish, lalu disiram brown butter sauce. Hmm, mak nyuss! Tidak percuma ada nama besar Daniel Boulud di belakangnya.
DB Bistro
Marina Bay Sands
10 Bayfront Avenue
Singapore
(dev/Odi)
Tutup
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)
No comments:
Post a Comment