Fitria Rahmadianti - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: thinkstock Jakarta - Di Indonesia, peredaran daun berjari 7 atau 9 ini dilarang karena tergolong narkotika. Namun, penggunaan ganja di Amerika Serikat justru meluas hingga ke industri kuliner. Trend ini mulai terlihat setelah kemunculan istilah 'haute stoner cuisine'.
Seperti 'haute cuisine' yang berarti makanan mewah, 'haute stoner cuisine' dapat diartikan sebagai makanan mewah yang mengandung ganja. 'Stoner cuisine' bisa juga bermakna kombinasi kreatif makanan, seperti spaghetti burger. Istilah ini diucapkan oleh Elise McDonough, pengarang buku resep 'The Official High Times Cannabis Cookbook' pada artikelnya di Huffington Post.
Wanita ini membuka tulisannya dengan mengutip Anthony Bourdain: "Semua orang merokok ganja usai bekerja, termasuk orang-orang yang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya." Elise kemudian menyebutkan bahwa tak hanya musisi, artis, dan orang-orang yang bekerja di bidang kreatif yang menggunakan mariyuana, tapi juga koki.
Menurut Elise, para ahli masak ini beristirahat dari kesibukan di dapur dengan membakar lintingan ganja dan mengisapnya. Hal ini konon dapat membuat daya imajinasi mereka berkembang. "Ganja adalah zat sensual yang cocok untuk gaya hidup kuliner. Tanaman ini dapat mempertinggi seluruh pengalaman makan, mulai dari mempersiapkan, menyajikan, bersantap, hingga mencuci piring," kata Elise.
Ganja telah memasuki berbagai hidangan di Amerika. Di California Utara, pusat revolusi mariyuana di Amerika, ganja dicampurkan ke dalam cokelat batangan. Scott Van Rixel, pembuat cokelat bernama 'Bhang' ini, menggunakan konsentrat minyak cannabis. Siapapun yang memiliki medical marijuana card (kartu identitas pengguna ganja untuk keperluan medis) bisa membeli cokelat yang memenangkan penghargaan ini.
Sementara itu, di Los Angeles, Chef Laurent Quenioux dan Thi Tran menggelar 'Weed Dinner'. Inilah jamuan makan rahasia yang menggunakan ganja sebagai salah satu bahan masakannya. Biasanya, makanan yang menggunakan ganja mengandung bahan-bahan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan bahan-bahan tambahan. Bubuk bunga ganja atau getah dari bunga ganja betina (hashish) menciptakan rasa yang jauh lebih manis dan enak dibanding daunnya.
Menurut Elise, populernya penggunaan ganja dalam makanan adalah karena kegunaan medisnya. Tanaman yang berdaun mirip singkong ini mengandung cannabinoid, komponen kimia unik yang dapat menyembuhkan rasa sakit, mual, serta bersifat anti peradangan dan dapat melawan kanker. Jus daun ganja mentah menjadi obat populer bagi pasien yang membutuhkan zat THC dan CBD non-psikoaktif dosis tinggi.
Elise menyebutkan beberapa resep yang cocok dipadukan dengan ganja. Haze, jenis ganja yang berefek kuat serta tinggi kandungan sabinene dan myrcene, cocok dicampur dengan sup mangga dan serai ala Thailand. Hidangan gurih seperti rosemary-roasted potatoes nikmat dikombinasikan dengan cannabis butter dari jenis yang mengandung pinene.
"Akhiri acara bersantap dengan dessert cokelat yang mengandung ganja mint. Ganja tersebut sebaiknya yang tinggi kandungan alpha-phellandrenenya,"
(fit/odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment