Ivory Bakery's Address

Kami menyediakan roti murah berkualitas. Kami juga menerima pesanan untuk roti murah. Kami adalah supplier roti dari salah satu airline terbesar di Indonesia. Hubungi kami: Lisa Widjaja di 02168416986 atau 0214528707. Alamat kami di: Boulevard Raya QJ 1 no. 5, Kelapa Gading, Jakarta Utara.





Showing posts with label India. Show all posts
Showing posts with label India. Show all posts

Thursday, August 9, 2012

Gurih Mengenyangkan, Hyderabadi Haleem dari India

Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Gurih Mengenyangkan, Hyderabadi Haleem dari India
Foto: telugucolours.com Jakarta - Bubur memang terkenal dengan teksturnya yang lembut dan banyak mengandung air. Karena cepat dicerna lambung akan membuat perut cepat lapar. Namun, jika bubur yang terbuat dari gandum justru membuat perut jadi kenyang lebih lama.

Salah satu hidangan khas India yang populer saat ramadan yaitu Hyderabadi Haleem. Hidangan ini sudah ada sejak abad ke-19 dan diperkenalkan oleh orang Arab di India. Bisa dijumpai sebagai sajian makan malam. Hyderabadi Haleem juga sering disajikan saat pesta pernikahan dan perayaan acara lainnya di India.

Karena mengandung sejumlah energi dan kalori saat bulan ramadan sering disajikan untuk berbuka puasa. Hidangan bergizi ini juga membantu mempercepat proses pembakaran di dalam tubuh. Sedangkan kandungan proteinnya memberi asupan nutrisi.

Hyderabadi Haleem rasanya gurih lezat karena menggunakan beberapa bumbu tradisional. Seperti, jahe, bawang putih, kunyit, jinten, kayu manis, kapulaga, cengkeh, lada hitam dan lainnya. Sedangkan bahan utama yang digunakan yaitu daging sapi atau kambing, kacang lentil dan gandum, ketiga bahan utama ini ditumbuk hingga menjadi butiran halus.

Secara tradisional Hyderabadi Haleem dimasak di api kecil dengan kayu bakar selama 12 jam dalam kuali. Saat memasaknya, Haleem harus diaduk terus dengan kayu, biasanya membutuhkan dua orang untuk mengaduk hingga teksturnya lengket dan halus.

Untuk penyajiannya, harus dihidangkan selagi panas dan ditaburi bawang goreng yang renyah garing dan air jeruk lemon. Namun bisa juga diberikan irisan telur rebus dan ketumbar cincang. Karenanya bubur yang ini menjadi sajian komplet untuk berbuka.

(dyh/odi)


Berbagi tempat makan favorit Anda, raih voucher makan dan wisata kuliner ke Makassar GRATIS. Detail bisa dilihat disini.

Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com

Roti sehat harga hemat

Sunday, April 15, 2012

Mencicipi Makanan Otentik Khas India Di Oakwood

- detikFood

google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';

Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com

Roti sehat harga hemat

Wednesday, October 12, 2011

Mutton Qorma Little India

Bondan Winarno - detikFood

Mutton Qorma Little India
Foto: Bondan W Bali - Dulu, warung kecil ini dikenal dengan nama Warung Nasi Goreng. Dimiliki dan diawaki oleh orang-orang Jawa Timur asal Nganjuk. Nasi gorengnya menjadi kecintaan wisatawan nusantara maupun wisatawan asing yang cekak koceknya. Maklum, nasi goreng termasuk comfort food yang disukai banyak orang.

Ketika saya singgah lagi ke sana, we ladalah, kok sudah bermetamorfosa menjadi Little India? Tetapi, lho, kok orang-orang yang mengawakinya masih sami mawon?

Ternyata, warung ini memang baru saja bersalin nama. Pemiliknya sama, awaknya pun sama. Menunya dimekarkan. Sekarang mewakili kuliner dari tiga negara: Indonesia, Thai, dan India. Artinya, nasi goreng tetap tersedia dan dapat dipesan di sini. Pilihan nama Little India tentulah untuk sebuah maksud agar menu India-nya menjadi tujuan tamu mampir ke situ.

Orang Barat menamakan tempat kecil sederhana seperti ini dengan istilah: a whole in the wall. Saking kecilnya! Nasi goreng dan makanan Thai dibuat a la minute – artinya: setiap ada pesanan, baru dibuat. Beberapa jenis makanan India sudah siap saji, dan tinggal dihangatkan.

Kali ini saya pilih masakan India. Naan (roti), daal (sup lentil), mutton qorma (kari kambing manis), dan aloo ghobi (kari kentang dan kembang kol). Naan-nya dibuat a la minute. Sekalipun digoreng di wajan – tidak di dalam gentong tandoori – tetapi rasa dan teksturnya boleh tahan. Juga tersedia garlic naan bila dikehendaki.

Daal-nya sip markusip, begitu juga aloo ghobi-nya. Tetapi, mutton qorma-nya wajib mendapat nilai mak nyuss! Daging kambingnya empuk, dengan bumbu yang meresap ke dalam setiap serat dagingnya. Ini pertanda dimasak sempurna, dengan api kecil tetapi waktu memasak yang lama. Beberapa lembar daun kari (salam koja) masih tampak, memberi aroma harum yang membuai. Usapan rasa manis dengan anggunnya meredam rempah kuat sajian ini. (Bondan Winarno)

Little India
Jalan Hanoman
Banjar Padang Tegal
Ubud, Bali
+62361977161

(dev/Odi)

Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.
Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)

View the original article here

Wednesday, August 3, 2011

Gaya India Merasuki Sajian Sunda

Bondan Winarno - detikFood

Gaya India Merasuki Sajian Sunda
Foto: Bondan Winarno Bandung - Satu lagi restoran baru yang menyajikan masakan Sunda at its best di Bandung. Seperti juga kebanyakan pendahulunya – seperti Sambara, Mang Barna, dan lain-lain – RM Alas Daun ini juga memakai rumah lama yang dipertahankan arsitektur khasnya dan dirombak menjadi rumah makan bergaya casual dan homey.

Tentu saja, sebagai pendatang baru, Alas Daun harus benar-benar tampil beda. Dan ini tampaknya dicamkan benar oleh para pemilik dan pengelola restoran baru ini. Penamaan Alas Daun, misalnya, ternyata merupakan gaya khas menyajikan makanan di rumah makan ini. Lembaran daun pisang ditebar di atas meja kayu, dan di atas daun pisang itulah nasi disajikan untuk para tamu. Setiap tamu mendapat selembar daun pisang sebagai piring masing-masing. Gaya ini sebetulnya sangat mirip dengan cara menyajikan nasi di beberapa rumah makan India di Singapura. Bedanya, di rumah-rumah makan India, daun pisangnya masih memakai bagian "tulang daun" di tengahnya.

Apakah itu berarti Alas Daun meniru gaya India? Sebetulnya tidak juga. Di pedesaan Jawa Barat, seperti di Cianjur, misalnya, saya pernah dijamu makan bersama secara tradisional. Selembar daun pisang utuh – panjang dan lengkap dengan tulang daun di tengahnya ditebar di atas tikar di lantai. Kemudian nasi dan lauk pauk ditata di atas selembar utuh panjang daun pisang itu. Sekitar 6-8 orang mengelilingi daun pisang dan makan ramai-ramai.

Yang membuat saya berpikir Alas daun "meniru" gaya India adalah hadirnya pramusaji dengan membawa kontener kaleng yang terdiri atas dua tabung – masing-masing berisi kuah kari dan kuah cumi. Para tamu boleh memilih apakah nasinya akan disiram dengan kuah kari atau kuah cumi. Cara penyajian ini sangat mirip dengan cara menyajikan di Banana Leaf Apollo Restaurant di Singapura. Bahkan alat sajinya pun persis sama.

Selain penyajian nasi yang sangat unik, lauk-pauk yang disajikan Alas Daun pun berbeda dengan rumah makan Sunda umumnya. Di sini ada satu seafood section yang menampilkan berbagai jenis ikan, antara lain: bawal darat, barakuda, dan ikan pari. Pilihan yang lebih luas ini tidak dijumpai di rumah-rumah makan Sunda lainnya yang umumnya hanya terbatas pada berbagai jenis ikan darat, seperti: ikan mas, ikan nila merah, dan gurame. Ikan segar ini direndam dalam bumbu kuning dan siap digoreng. Penyajian ikan dengan cara ini mengingatkan saya pada penjual ikan goreng/bakar di Tanjungpinang. Dengan cara itu, bumbu-bumbu sudah meresap dan mempercepat penyajian ikan yang langsung dibakar atau digoreng tergantung kesukaan para tamu.

Berbagai jenis lauk lain sudah siap saji dalam keadaan setengah matang atau tinggal dihangatkan. Di sebuah meja panjang, berbagai lauk-pauk itu di-display secara menarik. Pilih saja tenang-tenang. Terlalu banyak pilihan yang dapat dipilih dari display yang menerbitkan air liur itu.

Saya mencicipi ikan bawal darat (dibudidayakan di tambak) yang lembut dan sangat lezat. Beberapa jenis sayurnya juga unik, misalnya: lodeh sayur terubuk. Sayur yang satu ini memang sangat jarang dapat dijumpai di rumah makan. Sayurnya sendiri juga cukup langka. Sekilas bentuknya mirip sereh yang ukurannya lebih besar. Setelah disingkap pelepah daunnya, akan tersembul bentuk yang mirip bunga tebu atau telur ikan terubuk. Orang Sunda biasa mengukus sayur terubuk ini dan dipakai sebagai cocolan sambel. Teksturnya yang khas menjadikannya sangat cocok untuk dimasak lodeh dengan santan yang agak kental.

Yang juga menarik di Alas Daun adalah berbagai jenis ikan asin yang di-display di atas sebuah nyiru dengan penampilan yang sangat menggoda. Berbagai jenis sambal dadak yang disediakan di situ juga membuat nafsu makan pun semakin terbangkitkan. Harga-harganya cukup terjangkau untuk makan santai dengan keluarga maupun teman-teman.

Alas Daun
Jl. Citarum 34
Bandung
031 7234108
www.alasdaun.com

(dev/Odi)

Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.
Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)

View the original article here

Thursday, June 16, 2011

Lembaga Sertifikasi Halal India Belum Akui Peran Intertek

Devita Sari - detikFood

Lembaga Sertifikasi Halal India Belum Akui Peran Intertek
Foto: Halal Media Jakarta - Lembaga sertifikasi tertua dan terbesar di India, Jamiat Ulama-E-Maharashtra mengakui bahwa mereka belum mengakui peran Intertek. Padahal Intertek sendiri dikenal sebagai perusahaan yang melayani pasar Muslim secara luas di India dan bahkan di dunia.
?
Komite organisasi halal, Shahid Nadeem Ansari mengatakan, meskipun mereka telah didekati oleh berbagai lembaga sertifikasi, sejauh ini mereka dengan jelas menyatakan diri masih bekerja secara independen. Demikan reaksinya terhadap berita yang beredar saat terhadap Intertek.

Intertek sendiri selama ini dikenal sebagai perusahaan jasa untuk mengetes kualitas serta penyedia solusi terhadap suatu produk. Baru-baru ini Intertek memperluas pelayanannya dengan mengeluarkan sertifikasi ahli termasuk sertifikasi halal di India. Dimana perluasan pelayanan tersebut dilakukan Interntek dengan bertujuan menciptakan kesempatan dalam pelayanan masyarakat muslim secara luas di India.

"Kami telah menerima banyak ajakan dari berbagai agen sertifikasi halal untuk bekerjasama. Tetapi karena kami merupakan lembaga yang benar-benar non profit dan murni berindak berdasarkan nilai agama, maka kami rasa tidak perlu bergabung dengan agensi sertfisikasi manapun saat ini. Sebab hal itu tentunya dapat memberikan kesempatan untuk menghasilkan uang," ujar Shahid.

Seperti yang dilansir dari halal media, Intertek akan mengulurkan bantuan para ahlinya untuk emamstikan bahwa produk-produk yang mencantumkan logo halal sesuai dengan standar Islam dan standar kualitas. Shahid sendiri memahami bahwa Intertek secara normal berindak sebagai 'penengah' antara perusahaan dan agen sertifikasi. Namun, peran Intertek dalam hal ini secara keseluruhan masih harus dilihat.

Jamiat Ulama-E-Maharashtra adalah bagian dari Jamiat Ulama-I-Hind, sebuah lembaga nasional, non profit yang mewakili komunitas Muslim di India sejak tahun 1919. Organisasi Komite Halal tersebut menangani semua hal yang berkaitan dengan penerapan umum hingga hal yang berkaitan dengan kehalalan makanan di India yang memiliki 13,4% penduduk muslim atau sekitar 160.950.000 orang.

Keanggotaan mereka terdiri dari badan terkemuka teologis dan para ahli. Selama ini Jamiat Ulama-E-Maharashtra adalah satu-satunya lembaga halal yang diterima dan diakui oleh JAKIM - lembaga halal Malaysia - dan Department of Veterinary Services serta SANHA, lembaga sertifikasi dari Afrika Selatan.

(dev/Odi)


Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)

View the original article here