Serving Size: 1 (167 g)
Servings Per Recipe: 6
Sorry, I could not read the content fromt this page.Serving Size: 1 (167 g)
Servings Per Recipe: 6
Sorry, I could not read the content fromt this page.Serving Size: 1 (158 g)
Servings Per Recipe: 6
Sorry, I could not read the content fromt this page.Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Hanya dengan tiga menit seloyang pizza yang Anda inginkan bisa langsung tersaji. Mesin otomatis ini mudah digunakan, cukup dengan memasukkan uang logam atau kertas pada kotak yang tersedia. Setelah itu pilih toping pizza yang di inginkan, pizza akan diproses langsung didalam mesin ini.
Dua menit kemudian pizza yang Anda pilih langsung matang dan keluar langsung pada lubang panjang dan pipih, disebelah kanan mesin. Saat pizza keluar sudah langsung ditaruh diatas kemasannya. Membeli pizza dimesin ini tidak perlu diragukan lagi kebersihannya, karena sama sekali tidak tersentuh dengan tangan saat proses pembuatannya.
Mesin ini juga terbukti sukses menjualkan pizza di Eropa. Dalam waktu dekat mesin ini akan diperkenalkan ke Amerika Serikat. Biasanya banyak tersedia di mall, kampus, bandara, pom bensin, supermarket dan rumah sakit.
Mesin yang diproduksi oleh A1 Concepts ini menggunakan infra-red oven yang bisa memasak dengan cepat. Rencananya jika mulai dipasarkan di Amerika akan diletakkan di sebuah taman besar di Florida. Karena disitu adalah lokasi yang pas untuk menarik perhatian banyak orang.
(dyh/odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Flora Febrianindya - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Restoran ini bernama De Kas, yang terletak di pinggiran Amsterdam. Yang spesial, baik di restoran maupun di website, tidak tertera nama-nama menu sama sekali. Masakan dibuat bergantung musim, tergantung sayuran, bunga dan daun herbal yang sedang dipanen saat itu.
Restoran De Kas terletak satu wilayah dengan perkebunan sayur, herbal, dan bunga yang bisa dimakan. Aneka tumbuhan tersebut ditanam dengan cara yang ramah lingkungan, yang mempengaruhi cita rasa makanan yang segar dan lezat.
De Kas didirikan oleh seorang top chef Gert Jan Hageman. Ia turun langsung dalam pengelolaan restoran, dan bisa ditemui setiap hari di De Kas. Sehari-harinya, ia juga sibuk menanam dan menyiangi tanamannya, dan juga panen dedaunan segar setiap pagi.
Restoran ini didirikan di sebuah rumah kaca kuno. Karena tak dimanfaatkan lagi, semula rumah kaca ini akan dihancurkan 10 tahun lalu. Namun Gert Jan Hageman memiliki ide lain jika bangunan tersebut cocok untuk dibangun restoran. Iapun berhasil membelinya, dan merenovasi rumah kaca tersebut hingga menjadi bangunan seperti saat ini.
Karena dikelilingi perkebunan, suasana di restoran De Kas pun terasa lebih nyaman dan segar. Cahaya matahari bisa dengan leluasa masuk ke dalam restoran, pemandangannya pun tampak indah. Ada beberapa area duduk yang bisa dipilih, dari area restoran, bar table, business table, garden room, juga green house.
Para chef bisa berkreasi dengan aneka bahan-bahan segar tersebut, tanpa terpaku dengan buku menu. Pengunjung tinggal menunggu makanan dihidangkan, tanpa tahu apa yang akan tersaji di atas mejanya. Apapun yang akan disajikan, makanannya akan datang dalam keadaan segar, dengan presentasi yang baik, bersih, dan tentunya rasa yang otentik.
Pelayan restoran hanya akan bertanya apakah pengunjung seorang pelaku vegetarian, karena ada menu-menu spesial khusus. Bagi menu reguler, biasanya dikombinasikan dengan ikan dan daging. Ikan yang disajikan selalu terjaga kesegarannya, dan daging yang digunakan adalah daging organik.
Untuk makan siang, setiap pengunjung dikenakan harga Rp. 551.000,00 yang sudah termasuk makanan pembuka dan utama. Untuk makan malam, pengunjung akan disajikan tiga menu makanan pembuka, hidangan utama serta dessert dengan harga Rp. 727.000,00. Hmm, restoran super unik ini patut dikunjungi jika sedang di Amsterdam!
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Odilia Winneke - detikFood
Jeruk manis jenis navel Spanyol yang warnanya oranye kuning cerah kini mendapatkan sedikit warna merah keunguan dari blood orange. Ilmuwan Spanyol menyilangkan keduanya untuk mendapatkan manfaat dahsyatnya menumpas kegemulan, penyakit jantung hingga infeksi serius.
Hasil rekayasa genetika pertama dari jeruk Valencia Spanyol dan blood orange asal Sicilia dibudidaykan di pusat riset Spanyol. Menurut ilmuan di John Innes Centre di Borwich, diharapkan tahun ini pohon jeruk hasil persilangan sudah berbuah.
Blood orange kata akan anthicyanins, pigmen yang memberi warna merah, ungu dan biru pada buah. 'Pigmen ini dipercaya bisa melindungu tubuh dari berbagai penyakit serius,' demikian tutur Prof. Cathie Martin dari John Innes Centre.
'Penelitian menunjukkan blood orange bisa menjaga berat badan dan juga dapat mengurangi resiko penyakit jantung dibandingkan dengan jus jeruk biasa,' tegas Prof. Martin.
Namun blood orange sulit dibudidayakan karena memerlukan suhu singin di saat pertumbuhannya yang bisa memicu produksi anthocyanins. Karenanya blood orange hanya ada di guning Etna Sicilia. Dengan persilangan ini diharapkan produksi blood red orange bisa sampai Spanyol dan Brazilia.
Di pasaran blood orange juga cukup sulit didapat mengingat jenis jeruk ini memerlukan iklim dan kondisi cuaca yang benar-benar dingin hingga bisa bertumbuh dengan baik.
Dalam sebuah percobaan yang belum dipublikasikan, telah dilakukan percobaan pada 25 sukarelawan yang makan sarapan gaya Inggris lengkap. Mereka minum 500 ml jus blood orange dan mereka mengalami penurunan resiko penyakit jantung seperti asam lemak dan tekanan darah.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Flora Febrianindya - detikFood
Hanya dengan melihat sekilas saja, gummy bear ini memang terlihat unik. Gummy bear besar ini terlihat mirip celengan berwarna cerah. Penampilannya tak berlebihan, karena sepintas bentuknya mirip dengan boneka plastik.
Gummy bear pertama kali dibuat di Jerman. Nama gummy bear berasal dari kata gummibar atau rubber bear. Gummy bear dibuat dengan berbagai bahan, yaitu gula, sirup glukosa, perasa makanan, pewarna, gelatin, citric acid dan juga tepung kanji.
Gummy bear besar ini diciptakan oleh Derek lawson dengan brand World's Largest Gummy Bears. Ia sengaja menciptakan permen yang berbeda dari yang lain, baik dari ukuran dan rasanya. Selain itu, ia juga ingin permen buatannya memancing rasa penasaran banyak orang.
Permen kenyal setinggi 25 cm ini dijual dengan aneka rasa, mulai dari blue raspberry, bubble gum, cherry cola, green apple, orange, pineapple, juga red cherry. Ada juga pilihan gummy bear dengan tiga kombinasi rasa, yaitu raspberry, orange dan cherry, serta cherry, lemon dan apel. Karena ukurannya, permen kenyal transparan ini diklaim sebagai gummy bear terbesar di dunia.
Gummy bear ini dijual dengan harga Rp.270.000, harga yang lumayan mahal untuk ukuran gummy bear. Untuk gummy bear dengan kombinasi rasa, harganya mencapai Rp. 328.000.
Gummy bear super besar buatan Lawson dijual Popalops Candy Shop di Crabtree Valley Mall, Raleigh, North Carolina. Cara memakannya sama dengan makan gummy bear umumnya, yaitu dengan cara digigit kemudian dikunyah. Bisa juga didinginkan dulu di kulkas, lalu dipotong kecil-kecil menggunakan pisau.
Tak hanya beruang saja, Derek Lawson juga membuat kreasi gummy bear dengan bentuk cacing sepanjang 60 cm dan berat 1,4 kg. Ada juga gummy bear berbentuk gelas dan gummy bear besar dengan stick. Ia juga menciptakan gummy bear berbentuk lidah dan otak manusia serta bentuk kelinci.
Sesuai dengan bentuknya yang besar, kalori yang dikandungnya pun sangat tinggi. Satu gummy bear dengan berat 2,3 kg mengandung 6.120 kalori! Bagi yang tertarik, gummy bear dijual di beberapa situs jual beli online. Namun dengan jumlah kalori sebesar itu, tentunya gummy bear ini bukan pilihan sehat bagi yang sedang berdiet.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Odi - detikFood
Kreasi hebat yang menakjubkan dari 'finger food' ini ukurannya sangat kecil seukuran uang koin. Gail Tucker, 61 tahun dan ibunya Aileen, 84 tahun, menggunakan kacamata pembesar khusus untuk membuat detail penting dalam miniatur aneka hidangan ini.
Gail Tucker adalah seorang koki yang handal, dia mulai membuat hidangan mungil sekitar 20 tahun yang lalu ketika menderita masalah punggung pada usia 30, yang mengharuskan ia menghabiskan harinya untuk berbaring. 'Siapapun yang melihat ini selalu menganggap layak untuk dimakan. Saat membuat miniatur hidangan pasti akan semakin merasa lapar saatmelihatnya,' demikian komentarnya.
Nyonya Aileen, ingin memberi hobi agar anaknya tetap sibuk. Saat itu dia membelikan beberapa tanah liat dan GailTucker mulai membuat piring kecil. “Saya menjadi lebih tertarik mmebuat hidangan kecil ini. Kami mulai dengan makanan modern, seperti pie, tart dan kue selai. Tapi kami memutuskan akan memulai membuat makanan dari periode yang berbeda.” ujar Tucker.
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat detail hidangan mungil yang berbeda-beda. Melihat contoh melaui internet, dokumen-dokumenn sejarah dan resep untuk menyelesaikannya sebelum dijual ke kolektor di seluruh dunia.
.
Detail kecil seperti sayur-sayuran yang dipotong, dibuat dengan sempurna dan bahkan tidak terlihat dengan mata telanjang. Mereka juga membuat replika dari keranjang kliring, mangkuk kuno, lengkap dengan piring kuno dan sisa makanan. 'Banyak kolektor membeli piring kami sehingga kami harus memastikan penggambaran hidangan yang akurat,'demikian komentarnya
Untuk membuat piring-piring kecil membutuhkan waktu tiga hari. Biasanya membuat sepuluh hidangan dalam waktu seminggu untuk dijual pada kolektor. Miniatur ini tidak dapat dirasakan atau dimakan hanya dapat dilihat dan disentuh jadi membuat detailnya harus terlihat sempurna.
Salah satu menu hidangan mungil ini adalah terrine sayuran berlapis dengan udang segar, yang merupakan menu favorit Tucker dan sering disajikan saat ia bekerja menjadi koki. Kemudian ada kue tudor gurih dengan hiasan bawang merah yang sangat rinci yang ukurannya sama dengan uang koin 1 poundsterling. Selanjutnya ada bebek panggang dengan saus, dilapisi bawang dan kubis. Kemudian ada kue tudor kecil dengan puding beras dan selai, dan juga sepiring stilton dan ham.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message