Bondan Winarno - detikFood
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: Bondan W Jakarta - Beberapa bulan yang lalu saya pernah singgah di restoran Korea ini dan mencicipi samgyetang (sup ayam ginseng) yang top markotop! Saya kembali lagi ke resto yang sama karena mendengar bahwa yukhoe (baca yuke, "e" seperti pada tempe)-nya harus dicoba. Kadang-kadang yukhoe juga deija sebagai yukhe atau yukwe.
Karena itu, tanpa berpikir panjang, setiba di resto yang nyaman ini saya pun langsung memesan yukhoe. Ternyata tidak sesederhana itu. “Daging USA atau Australia?” Ah, lihat dulu harganya. Yang dibuat dari daging sapi Australia lebih murah, dibandrol Rp 120 ribu, sedangkan yang daging sapi USA Rp 230 ribu. Tetapi, karena sedang sebel dengan Australia yang memboikot pengiriman sapi ke Indonesia, maka saya pun memilih yukhoe dari daging yang lebih mahal.
Seperti tradisi di resto-resto Korea, tamu selalu disuguhi pan chan (beberapa piring appetizers) , seperti: kim chi, tumis bayam, ikan asin balado, kol nenek (siput sedut), telur dadar, dan lain-lain. Pan chan biasanya disajikan gratis untuk dinikmati sebelum hidangan utama datang.
Yukhoe adalah daging sapi mentah yang diiris tipis-tipis – bukan dicincang. Irisannya setebal dan selebar 2 milimeter. Daging mentah ini diberi berbagai bumbu, dan dionggokkan di atas sebaran potongan julienne buah pir dengan sebutir telur ayam mentah sebagai topping. Bagaimana cara makannya? Ambil sumpit, kucuri daging dengan sedikit minyak wijen, dan aduk daging mentah dengan telur ayam mentah bersama rajangan buah pir. Lalu disantap. OK, jangan dulu merasa jijik. Daging mentah dan telur ayam mentah – sepanjang dijaga kebersihan dan suhunya – adalah makanan sehat dan enak. Harumnya minyak wijen berhasil dengan sempurna "menyelimuti" aroma daging mentah. Sedangkan tekstur pir Korea yang mirip bengkuang membangun kesegaran dan menutupi mushiness tekstur daging mentah.
Yukhoe memang sangat mirip dengan steak tartare yang populer di Prancis. Bedanya, tartar steak dagingnya dicincang. Bumbu-bumbunya juga beda. Steak tartare memakai bumbu-bumbu bubuk seperti: lada hitam, dan oregano. Sedangkan yukhoe memakai bawang putih, lada hitam, gula merah, dan sedikit kochuchang (sambal Korea).
Di Seoul, beberapa kali saya memesan yukhoe dan kadang-kadang disajikan dengan Belgian endive (salad yang rasanya pahit) dan daging mentahnya ditaburi pine nuts dan wijenj sangrai. Di Sam Won House, daging mentahnya disajikan dengan dua iris tebal bawang putih mentah. Mantaap! Hard core!
Harus diakui, yukhoe memang memerlukan proses acwuiring taste untuk dapat disukai. Khususnya bila secara mental kita telah menolak konsep daging atau ikan mentah sebagai sajian yang pantas. Tetapi, sesungguhnya, bagi penyuka yukhoe, sajian ini sungguh merupakan salah satu ikon kuliner terbaik Korea.
Jadi, kalau Anda benar-benar nge-fans dengan Rain (Jung Ji-Hoon), Bae Youn-Jun, Suju, dan bintang-bintang keren Korea lainnya, Anda harus mulai belajar menyukai yukhoe ini. Ayo ke Sam Won. Soalnya, dengan cuaca yang panas seperti di Jakarta, tidak semua resto Korea di sini menyediakan yukhoe di menu-nya. Suhu kamar yang tidak ideal, serta kondisi sanitasi dan higina akan meningkatkan kemunginan/kerentanan pencemaran terhadap daging sapi mentah dan telur ayam mentah.
Sam Won House
Supreme Korean Cuisine
Setiabudi One, GF, Unit B107
Jl. H.R. Rasuna Said kav. 62
Jakarta Pusat
021 52904213
www.samwonhouse.com
(bon/bon)
Berbagi tempat makan favorit Anda, raih voucher makan dan wisata kuliner ke Makassar GRATIS. Detail bisa dilihat disini.
Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment