Mutiara Adistie Putri - detikFood
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: Thinkstock Jakarta - Selain dikenal sebagai minuman yang mampu menurunkan berat badan, ternyata teh hijau juga dapat memperbaiki fungsi otak pada pasien HIV. Sebuah penelitian baru menemukan teh hijau dapat membantu mengurangi komplikasi neurologis pada pasien HIV.
Hal tersebut dapat membuka jalan untuk pengobatan yang efektif untuk gangguan otak bagi penderita HIV. Penelitian yang dilakukan oleh Joseph Steiner dan rekannya dari Johns Hopkins University menemukan bahwa kelompok polifenol tanaman yang dikenal sebagai catechin, yang secara alamiah terdapat dalam teh hijau, dapat membantu dalam mencegah komplikasi neurologis.
Penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam Journal of NeuroVirology. Saat ini terapi obat untuk pasien HIV tidak dapat dikontrol replika lengkap virus di otak. Hal tersebut dianggap tidak efektif dalam mengobati komplikasi yang terkait dengan ganggan neurokognitif pasien HIV.
Pada penelitian sebelumnya, menunjukkan peran penting protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF), dalam mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan neuron di otak. Protein tersebut aktif pada bagian penting otak untuk belajar, mengingat, dan berpikir yang lebih tinggi.
Pasien dengan HIV memiliki tingkat BDNF yang rendah pada otak mereka dibandingkan orang yang sehat. Hal itu menunjukkan bahwa protein tersebut berperan atas kerusakan kognitif yang mereka derita.
Dalam penelitian tersebut, Steiner dan rekannya menganalisis efek dari 2000 senyawa yang mengandung zat alami dan juga menganalisis obat yang disetujui oleh FDA, pada sel-sel otak di laboratorium. Mereka mengidentifikasikan serangkaian senyawa yang memiliki potensi untuk membantu melindungi neuron otak. Sembilan dari senyawa yang dianalisis, ditemukan pada teh hijau.
Senyawa tersebut mudah melintasi penghalang darah menuju otak dan dapat meningkatkan potensi terapi penderita HIV. Karena hal itu sering menjadi kendala utama dalam pengembangan terapi pada otak. Hal ini memberikan harapan bagi pasien HIV, karena saat ini belum ada terapi saraf yang tersedia bagi kerusakan kognitif.
(flo/odi)
Punya makanan favorit saat Ramadan & Lebaran? Ceritakan dengan menarik & lengkap di sini . Raih Grand Prize Mixer Kitchen Aid untuk cerita yang paling banyak di LIKE.
Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment