Ivory Bakery's Address

Kami menyediakan roti murah berkualitas. Kami juga menerima pesanan untuk roti murah. Kami adalah supplier roti dari salah satu airline terbesar di Indonesia. Hubungi kami: Lisa Widjaja di 02168416986 atau 0214528707. Alamat kami di: Boulevard Raya QJ 1 no. 5, Kelapa Gading, Jakarta Utara.





Showing posts with label Nilai. Show all posts
Showing posts with label Nilai. Show all posts

Wednesday, January 18, 2012

WHFC Bahas Strategi dan Nilai Tambah Produk Halal

Devita Sari - detikFood

WHFC Bahas Strategi dan Nilai Tambah Produk Halal
Foto: dev/detikFood Jakarta - Setelah kemarin dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Boediono. Konferensi Dewan Pangan Halal Dunia hari ini masih berlangsung di Hotel Sutan, Jakarta. Beberapa pokok bahasan pun dikemukakan termasuk membuat strategi halal dalam perdagangan dunia.

Pertemuan tahunan Konferensi Dewan Pangan Halal Dunia atau WHFC sukses diresmikan kemarin (16/1) di Istana Wakil Presiden. Peresmian tersebut juga ditandai dengan penyerahan buku Persyaratan Sertifikasi Halal oleh Direktur LPPOM MUI dan President WHFC, Ir. Lukmanul Hakim kepada Wakil Presiden RI, Boediono. Selain itu, sebuah Workshop Internasional juga digelar dengan mengangkat tema "Indonesia's Role for Strengthening Global Halal".

Hari ini (17/1), konfrenfrensi WHFC kembali diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Pertemuan kali ini mengambil tema International Halal Standard: Make the Frontier Global Trade. Strategi dan rancangan untuk membuat halal sebagai garda terdepan dalam perdagangan dunia menjadi pokok bahasan utama. Pertemuan hari ini juga merupakan tindak lanjut dari workshop yang dibuka sehari sebelumnya oleh Wakil Presiden RI, Boediono.

Ketua MUI, KH Amidhan, dalam sambutannya mengatakan bahwa ketentuan halal bukan hanya ketatapan yang berlaku untuk kaum Muslimin saja secara terbatas. Melainkan juga halal merupakan kebutuhan bagi umat manusia sebagaimana diisyaratkan oleh Allah di dalam Al-Quran, yang memerintahkan umat manusia untuk mengkonsumsi produk/makanan yang halal (Q.S. 2:168).

Pada kenyataannya kini, banyak kalangan non-Musim sekalipun lebih memilih produk konsumsi yang halal. Terbukti bahwa konsumsi produk halal terus meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan tidak hanya di negara-negara dimana muslim sebagai mayoritas, tetapi juga di negara-negara Eropa, Amerika maupun Australia. Dengan demikian halal telah menjadi kebutuhan dalam perdagangan global saat ini.

Sementara itu, Direktur LPPOM MUI, Ir. Lukmanul Hakim, MSi dalam sambutannya menandaskan bahwa ketentuan halal bukan sekadar objek dengan poin-poin yang dianggap 'menakutkan' dan memberatkan bagi kalangan pengusaha. Tetap seharusnya dapat menjadi "Leading Sector" yang memberi nilai tambah bagi dunia usaha.

Menurutnya dalam aspek halal terkandung nilai-nilai yang bersersifat universal. Misalkan saja seperti kualitas pangan, keamanan dan kesehatan pangan, yang kesemua itu sangat dibutuhkan oleh para konsumen. Dalam hal ini bukan hanya kaum Muslimin, melainkan juga oleh umat manusia secara umum. Maka dalam konfrensi ini juga secara bersama-sama membahas standar-standar dalam proses sertifikasi yang dapat memberi nilai tambah halal.

Konfrensi WHFC sendiri masih akan berlangsung hingga besok (18/2) di Hotel Sultan, Jakarta. Konfrensi ini dihadiri oleh pimpinan lembaga sertifikasi halal internasional dari 14 negara.

(dev/dev)



Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com

View the original article here

Sunday, July 31, 2011

Aspek Halal Sebagai Nilai Tambah Produk

Devita Sari - detikFood

Aspek Halal Sebagai Nilai Tambah Produk
Foto: LPPOM MUI Jakarta - Di negara-negara lain aspek halal kini bukan sekedar untuk melindungi umat muslim semata. Bahkan halal telah dijadikan sebagai nilai unggul sebuah produk yang dapat mendatangkan banyak keuntungan. Apa saja?

Penguatan daya saing industri kecil terutama di Indonesia memang harus terus didorong. Salah satunya adalah melalui peningkatan standar Industri Rumah Tangga (IRT), agar kualitas yang dihasilkan oleh IRT sama atau minimal tidak berbeda jauh dengan produk dar industri besar. Hal tersebut disampaikan oleh Dwi Purnomo, STP. MT. dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam makalahnya berjudul "Kajian Peningkatan Peran Kelembagaan Sertifikasi Halal dalam Pengembangan Agroindustri Halal".

Isi dari makalah tersebut disampaikan beliau pada peringatan milad ke-36 MUI di Jakarta, 26 Juli 2011 lalu. Apalagi mengingat di Indonesia pertumbuhan Industri Rumah Tangga boleh dibilang cukup pesat. Sehingga para industri kecil tersebut perlu dibina agar dapat bersaing dan produknya tak kalah dengan industri-industri besar lainnya.

Hal tersebut tak dapat dipungkiri, sebab standar proses produksi untuk produk-produk yang telah bersertifikasi halal di Malaysia telah sama dengan standar industri skala menengah dan besar. Sedangkan di Indonesia, terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara produk yang dihasilkan oleh IRT/industri kecil dengan industri besar.

Menurut Dwi, produk IRT yang telah mendapat sertifikat halal dari MUI seharusnya juga dapat juga menembus dan bersaing di pasar yang terbuka saat ini. Tetapi tentunya juga harus memiliki standar proses produksi yang bersaing pula kualitasnya. Sehingga label halalnya tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Sebab selama ini halal di Indonesia lebih memiliki visi dalam melindungi umat muslim.

Oleh karena itu, dosen Universitas Pajajaran Bandung ini juga menyarankan agar visi sertifikasi halal di Indonesia harus mulai ditingkatkan. Dimana bukan hanya sekedar untuk melindungi umat Islam secara terbatas, seperti yang banyak dikemukakan oleh MUI maupun pemerintah Indonesia dalam Rancangan Undang-undang Jaminan Produk Halal. Indonesia juga harus belajar dari negara lain yang memanfaatkan sertifikat halal justru menjadi hal yang lebih menguntungkan.

Malaysia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, bahkan juga Thailand, dimana Muslim sebagai minoritas, justru telah melangkah jauh dimana aspek halal dijadikan sebagai keunggulan produk dalam bisnis domestik maupun internasional. Dengan produk yang halal, mereka dapat memperluas cakupan pasar ekspor baik IRT maupun perusahaan besar. Bahkan hal ini telah dilakukan dan dibuktikan oleh IRT serupa di Malaysia dan seharusnya Indonesia juga bisa melakukannya dengan dukungan dari pemerintah dan juga LPPOM MUI.

(dev/Odi)


Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)

View the original article here

Tuesday, April 26, 2011

Menilik Nilai Unggul Produk Halal

Devita Sari - detikFood

Menilik Nilai Unggul Produk Halal
Foto: detikFood (ilustrasi) Jakarta - Permintaan masyarakat akan produk halal semakin meningkat sekaligus menjanjikan bagi produsen halal. Hal ini dipengaruhi makin tingginya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk halal. Sebenarnya apa yang membuat produk halal lebih unggul dan kian diminati?

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh tim riset halalmui.org terungkap bahwa tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan produk halal meningkat sangat signifikan. Jika pada tahun 2009 tingkat kepedulian masyarakat terhadap kehalalan produk hanya berkisar 70%, pada akhir 2010 angka tersebut melonjak menjadi sekitar 92.2%.

Peningkatan tersebut selaras dengan kiprah LPPOM MUI selama ini yang juga semakin meningkat. Terhitung dalam kurun tahun 2005 sampai 2010, LPPOM MUI telah mensertifikasi sebanyak 75.514 produk, baik produk lokal maupun produk impor. Jika dibandingkan pada tahun 2009 produk yang telah disertifikasi halal yaitu sebanyak 10.550 produk sedangkan tahun 2010 mencapai 21.837 produk, sehingga mendongkrak pencapaian hingga 100%.

Di luar negeri kampanye halal pun telah dilakukan oleh sejumlah negara, termasuk yang memiliki penduduk muslim minoritas. Kecenderungan tersebut tampak pada beberapa negara di Eropa seperti Inggris, Perancis, serta Amerika. Bahkan menurut Hakimul Ikhwan, S.Sos., MA di London yang merpakan pengamat masalah Islam di Inggris, 'halal' telah menjadi 'ikon' publisitas makanan yang sangat efektif di negara tersebut.

Bagi umat Islam, mengkonsumsi yang halal dan thayib (baik, aman, higenis) merupakan perwujudan dari ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah. Oleh karena itu bagi konsumen muslim, keuntungan sertifikasi halal jelas untuk keamanan dan ketenangan batin. Selain itu produk dengan sertifikasi halal tentunya halal juga memiliki nilai-nilai unggul lainnya, hingga diminati tak hanya konsumen muslim tetapi juga non muslim di seluruh dunia.

Dalam proses sertifikasi, pemeriksaan produk halal memang harus melibatkan para ulama untuk mengetahui halal dan non halalnya dari sisi syariah. Namun, setelah produk tersebut beredar di psaran, urusannya bukan lagi karena alasan agama tetapi juga pertimbangan kualitas dan kesehatan. Sebab produk yang telah diproses sesuai syariah Islam ini telah terbukti secara ilmiah menciptakan produk yang berkualias dan baik untuk kesehatan karena harus diproduksi dan diolah sesuai standar tertentu.

Misalkan saja dalam proses penyembelihan hewan secara Islami yang dalam prosesnya harus memotong saluran esophagus, trachea dan pembuluh darah dalam sekali tebasan. Ini memungkinkan agar darah yang keluar bisa maksimal. Darah yang tertahan dalam tubuh binatang merupakan media yang baik untuk tumbuh suburnya bakteri sehingga tidak menyehatkan.

Di kalangan produsen juga sertifikasi halal memiliki nilai tambah yaitu menawarkan sesuatu yang beda dibanding produk sejenis lainnya, karena produk yang ditawarkan telah terjamin kehalalannya. Produk ini bahkan bisa diterima oleh kaum muslim diseluruh dunia sehingga menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Apalagi saat ini terdapat 1,4 miliar penduduk muslim dan jutaan konsumen non muslim lainnya yang memilih untuk mengkonsumsi produk halal.

Kalangan pelaku bisnis pariwisata juga saat ini memanfaatkan produk halal dalam mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Di Thailand misalnya belum lama ini telah dibuka sebuah hotel halal dan juga pariwisata kuliner halal. Dan ternyata halal mampu menjadi daya tarik wisatawan muslim dari seluruh dunia.

Selain hal-hal diatas masih banyak keunggulan produk-produk halal lainnya yang menguntungkan tidak hanya konsumen yang mengkonsumsinya melainkan juga produsennya. Karena itu, mulai sekarang jangan ragu untuk selalu mengkonsumsi yang halal!

(Sumber: LPPOM MUI)

(dev/Odi)


Tutup

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)

View the original article here