Ivory Bakery's Address

Kami menyediakan roti murah berkualitas. Kami juga menerima pesanan untuk roti murah. Kami adalah supplier roti dari salah satu airline terbesar di Indonesia. Hubungi kami: Lisa Widjaja di 02168416986 atau 0214528707. Alamat kami di: Boulevard Raya QJ 1 no. 5, Kelapa Gading, Jakarta Utara.





Showing posts with label Aspek. Show all posts
Showing posts with label Aspek. Show all posts

Saturday, March 3, 2012

Aspek Halal Roti Unyil yang Perlu Dicermati

Devita Sari - detikFood

Aspek Halal Roti Unyil yang Perlu Dicermati
Foto: www.forumbebas.com Jakarta - Roti unyil dari kota Bogor memang sangat populer dan banyak penggemarnya. Bentuknya mungil, pas dimakan sekali suap. Isinya pun beragam, ada cokelat, keju, daging, sosis, dan kacang. Dibalik kelezatannya, ada beberapa hal yang perlu dicermati soal kehalalannya.

Roti unyil yang dikenal sebagai oleh-oleh khas kota Bogor banyak disukai orang karena rasanya yang enakl. Sebenarnya roti ini tak jauh berbeda dari roti biasa, hanya saja bentuknya unyil alias mungil sehingga pas dimakan dalam sekali suap. Seperti roti manis, sinya beragam, mulai dari meises, keju, pisang, sosis, daging, dan sebagainya.

Namun semakin kritisnya kaum muslim yang peduli akan halal membuat konsumen bertanya-tanya tentang kehalalannya. Apalagi menurut LPPOM MUI hingga saat ini belum ada satu produsen roti unyil yang memperoleh sertifikasi halal. Oleh karena itu, ada beberapa titik kritis kehalalan yang perlu dipahami konsumen muslim:

Tepung: Ada banyak hal mengenai kehalalan roti yang seringkali luput dari pengamatan konsumen. Padahal selain bahan-bahan tambahan, bahan baku roti seperti tepung, ragi atau yeast, dan shortening juga perlu diperhatikan. Untuk tepung misalnya, dalam membuat roti atau kue memakai tepung gandum keras (strong flour) dan tepung gandum lunak (soft flour).

Salah satu bahan untuk membuat tepung gandum adalah L-sistein. Fungsinya sebagai improving agent yang berfungsi melembutkan gluten dan mengembangkan adonan. Permasalahannya L-sistein banyak terbuat dari rambut manusia, khususnya untuk merek dari Cina. Sudah dapat dipastikan haram bagi kaum muslim. Namun, di Indonesia berbagai jenis tepung yang beredar hampir semuanya telah memperoleh sertifikasi halal dari LPPOM MUI sehingga konsumen tak perlu khawatir. Tetapi jika produsen memakai tepung impor yang belum bersertifikat halal, maka perlu diwaspadai.

Ragi atau Yeast: Dalam pembuatan roti, ragi atau yeast sangat dibutuhkan agar adonan dapat mengembang. Dari 3 jenis ragi yang ada, dry yeast alias ragi instan menjadi jenis yang sering digunakan. Bahan aditif yang terkandung dalam ragi instan adalah bahan anti gumpal. Bahan-bahan anti gumpal yang syubhat (samar) antara lain E542 yang berasal dari tulang hewan, E 570 berasal dari tanaman atau hewan dan E572 dibuat dengan menggunakan bahan dasar asam stearat.

Selain itu gelatin kadang digunakan sebagai bahan pengisi pada ragi instan. Padahal seperti yang kita tahu di luar negeri hampir sebagai besar gelatin terbuat dari kulit babi. Meski beberapa tahun terakhir marak beredar gelatin halal dari Malaysia.

Shortening: Shortening atau lemak sangat penting dalam pembuatan roti karena dapat membuat roti menjadi lembut. Lemak tersebut dapat berasal dari berbagai hewan termasuk babi. Namun saat ini sudah banyak shortening lokal yang halal dan banyak dijual. Meski begitu memastikannya kehalalannya sangat penting.

Cake Emulsifier: Emulsifier kerap digunakan di bakery untuk melembutkan roti sekaligus menghemat telur. Emulsifer bersifat syubhat (samar) karena terbuat dari bahan nabati atau hewani. Selain itu juga sering ditambahkan lemak padat yang tidak jelas dari mana asalnya.

Isian roti: Isi roti juga menjadi hal penting, terutama jika mengandung bahan hewani seperti daging dan sosis yang dapat terbuat dari hewan apa saja termasuk babi.

Agar lebih nikmat dalam mengkonsumsi roti unyil konsumen muslim yang peduli halal memang dituntut untuk lebih kritis saat membeli. Jangan segan untuk bertanya kepada penjual tentang kehalalan makanan dan tentunya memiliki bekal dalam memahami kehalalan dari sebuah roti.

(dev/Odi)



Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com

Roti sehat harga hemat

Sunday, July 31, 2011

Aspek Halal Sebagai Nilai Tambah Produk

Devita Sari - detikFood

Aspek Halal Sebagai Nilai Tambah Produk
Foto: LPPOM MUI Jakarta - Di negara-negara lain aspek halal kini bukan sekedar untuk melindungi umat muslim semata. Bahkan halal telah dijadikan sebagai nilai unggul sebuah produk yang dapat mendatangkan banyak keuntungan. Apa saja?

Penguatan daya saing industri kecil terutama di Indonesia memang harus terus didorong. Salah satunya adalah melalui peningkatan standar Industri Rumah Tangga (IRT), agar kualitas yang dihasilkan oleh IRT sama atau minimal tidak berbeda jauh dengan produk dar industri besar. Hal tersebut disampaikan oleh Dwi Purnomo, STP. MT. dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam makalahnya berjudul "Kajian Peningkatan Peran Kelembagaan Sertifikasi Halal dalam Pengembangan Agroindustri Halal".

Isi dari makalah tersebut disampaikan beliau pada peringatan milad ke-36 MUI di Jakarta, 26 Juli 2011 lalu. Apalagi mengingat di Indonesia pertumbuhan Industri Rumah Tangga boleh dibilang cukup pesat. Sehingga para industri kecil tersebut perlu dibina agar dapat bersaing dan produknya tak kalah dengan industri-industri besar lainnya.

Hal tersebut tak dapat dipungkiri, sebab standar proses produksi untuk produk-produk yang telah bersertifikasi halal di Malaysia telah sama dengan standar industri skala menengah dan besar. Sedangkan di Indonesia, terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara produk yang dihasilkan oleh IRT/industri kecil dengan industri besar.

Menurut Dwi, produk IRT yang telah mendapat sertifikat halal dari MUI seharusnya juga dapat juga menembus dan bersaing di pasar yang terbuka saat ini. Tetapi tentunya juga harus memiliki standar proses produksi yang bersaing pula kualitasnya. Sehingga label halalnya tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Sebab selama ini halal di Indonesia lebih memiliki visi dalam melindungi umat muslim.

Oleh karena itu, dosen Universitas Pajajaran Bandung ini juga menyarankan agar visi sertifikasi halal di Indonesia harus mulai ditingkatkan. Dimana bukan hanya sekedar untuk melindungi umat Islam secara terbatas, seperti yang banyak dikemukakan oleh MUI maupun pemerintah Indonesia dalam Rancangan Undang-undang Jaminan Produk Halal. Indonesia juga harus belajar dari negara lain yang memanfaatkan sertifikat halal justru menjadi hal yang lebih menguntungkan.

Malaysia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, bahkan juga Thailand, dimana Muslim sebagai minoritas, justru telah melangkah jauh dimana aspek halal dijadikan sebagai keunggulan produk dalam bisnis domestik maupun internasional. Dengan produk yang halal, mereka dapat memperluas cakupan pasar ekspor baik IRT maupun perusahaan besar. Bahkan hal ini telah dilakukan dan dibuktikan oleh IRT serupa di Malaysia dan seharusnya Indonesia juga bisa melakukannya dengan dukungan dari pemerintah dan juga LPPOM MUI.

(dev/Odi)


Tutup

You are redirected to Facebook

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : iklan@detikfood.com ,
telepon 021-7941177 (ext.547 dan 609)

View the original article here