Odi - detikFood
google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';
Foto: online.wsj.com/ boissons-energisantes-tpe.e-monsite.com Jakarta - Red Bull mungkin tak akan ada tanpa Chaleo Yoovidhya. Pria ini telah menciptakan Red Bull sejak 1970, hingga kini menjadi merk minuman berenergi paling populer di dunia. Namun, dua hari lalu, Chaleo meninggal dunia di usia 80 tahun.
Menurut berita yang dilansir Bangkok Post, Chaleo wafat di Chulalongkorn Hospital pada Sabtu (17/3). Ia meninggalkan seorang isteri dan 5 orang anak. Ritual untuk mengantar kepergian Chaleo akan diselenggarakan di Wat Kreuwal Voraviharn hingga 24 Maret 2012.
Chaleo lahir pada tahun 1932 di Phichit, Thailand. Ia tumbuh di keluarga migran asal Cina. Saat berumur 30 tahun, ia mendirikan T.C. Pharmaceutical. Di perusahaan inilah minuman berenergi Krating Daeng (bison merah dalam bahasa Thailand) diciptakan pada 1970, terinspirasi dari minuman serupa asal Korea Selatan dan Jepang.
Krating Daeng populer di kalangan supir truk, pekerja bangunan, dan petani di Asia. Namun, manfaat minuman ini juga sampai ke lidah direktur pemasaran di perusahaan consumer goods Austria. Dietrich Mateschitz, nama direktur tersebut, membawa Krating Daeng ke pasar Eropa dan menyesuaikannya dengan selera lokal.
Pada 1987, merk Red Bull resmi diluncurkan, bersamaan dengan didirikannya perusahaan Red Bull GmbH. Chaleo berperan sebagai pencipta resep, sementara Dietrich bertugas sebagai pemasar. Mereka sama-sama memegang saham 49%, sementara 2% sisanya diberikan kepada anak tertua Chaleo, Chalerm Yoovidhya. Kini, Red Bull telah dipasarkan di 160 negara.
Berdasarkan data Forbes tahun 2012, Chaleo merupakan orang ketiga terkaya di Thailand dan ke-205 di dunia. Selain memiliki T.C. Pharmaceutical, Chaleo juga memegang 60% saham di jaringan rumah sakit swasta Piyavate. Ia juga merupakan tokoh penting di produsen wine terkemuka di Asia, Siam Winery. Asetnya mencapai USD 5 milyar.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment