Devita Sari - detikFood
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook google_ad_client = 'ca-pub-6880533263535234'; google_ad_channel = '4958278774'; google_ad_width = 200; google_ad_height = 400; google_ui_version = 1; google_ad_slot = '3695403116'; google_override_format = 'true'; google_ad_type = 'text_html'; google_tl = 3; google_font_face = 'arial'; google_font_size = 'small'; google_tfs = 12; google_color_link = '#11593C'; google_color_text = 'E1771E'; google_color_bg = '#FFFFFF'; google_color_border = '#FFFFFF'; google_color_url = '#CCCCCC';Foto: dev/detikFood Ho Chi Minh City - Semangkok pho bo ini menguarkan bau harum kaldu sapi yang mengundang selera. Dalam mangkuk besar berisi mi beras berwarna transparan yang lembut dan irisan daging sapi tipis. Kuah kaldunya gurih mantap, terasa hangat sedap saat meluncur ke tenggorokan hmm... lezat!
Jika Jepang punya ramen, maka Vietnam memiliki mi khas yang disebut dengan pho. Sup mi yang satu ini cukup unik karena berwarna transparan (seperti soun), terbuat dari tepung beras. Konon orang Vietnam memang lebih suka memakai tepung beras dalam pembuatan makanannya sebab beras banyak ditanam di negara ini.
Salah satu restoran Pho Noodles yang terkenal di negara tersebut adalah Pho24. Bagi para penggemar pho, pastilah sudah tak asing lagi dengan restoran tersebut, sebab beberapa outletnya juga telah hadir di Jakarta. Di Vietnam Pho24 pertama kali hadir tahun 2003 silam tepatnya di 5 Nguyen Thiep Street, Ho Chi Minh City.
Berdasarkan rekomendasi beberapa orang teman saya wajib mampir ke Pho24 ini. Beruntunglah saya bisa mampir ke salah satu outlet Pho24. Tempatnya berada di pinggir jalan yang cukup ramai, meskipun tak besar namun cukup apik dengan banner khas Pho 24 yang berwarna hijau. Di bagian sisi kiri menempel meja dan kursi-kursi, sedangkan di sisi kanan ada lemari kaca tempat memanjang aneka makanan kering.
Komunikasi memang menjadi kendala utama saat kami memesan menu, sebab sang pelayan tidak ada yang bisa berbahasa Inggris. Tetapi untunglah di setiap menu terdapat keterangan dalam bahasa Inggris sehingga lebih memudahkan dalam memesan. Menunya cukup beragam mulai dari pho noodles, kay tu quy - terdiri dari berbagai macam goi cuon dan cha gio alias lumpia khas Vietnam, hot pot, dan com tam yaitu menu yang memakai nasi.
Saya memilih Pho Bo Chin yang memakai irisan daging sapi yang dimasak well done. Ternyata selain porsi pho bo yang terdiri dari porsi kecil dan besar, beberapa jenis daging juga bisa dipilih. Seperti pesanan saya, kalau Chin artinya memakai daging sapi yang dimasak dengan tingkat kematangan well done. Jika suka ada pula yang memakai isian bakso sapi, sayuran, pork (non halal), dll.
Yang tak terlupakan saat semangkok pho bho ini disodorkan di hadapan saya. Aroma kaldunya sudah tercium hmm... harum memberikan sensasi menggoda yang membuat saya tak sabar ingin segera mencicipinya. Sebagai pelengkap pho ini disajikan condiment berupa tauge besar, irisan cabai rawit merah dan hijau, dan jeruk nipis.
Selain itu ada beberapa jenis rempah sayuran Vietnam yang jarang saya temukan seperti rau que alias daun kemangi Vietnam, tia to (daun ketumbar Vietnam), rau ram (Vietnam mint), dan rau thadm alias Vietnam basil. Orang Vietnam memang suka sekali menikmati semua makanan dengan sayur-sayuran.
Pertama-tama saya menuangkan segala condiment yang ada ke dalam mangkok. Setelah diaduk hmm... barulah sempurna hidangan pho bo ini. Mi beras yang berwarna putih transparan racikan Pho24 ini terasa sedikit kenyal lembut saat masuk ke dalam mulut. Hirupan kuah kaldu sapinya benar-benar terasa nikmat dengan sensasi pedas cabai rawit dan wangi daun kemangi. Irisan daging sapi yang empuk menambah semangat saya untuk menghabiskannya.
Wah, pho bo kali ini sepertinya benar-benar sempurna. Tak heran banyak orang menyukai pho di tempat ini. Sebagai ending Cafe Sua Da alias kopi Vietnam pesanan saya disajikan lengkap dengan ca phe phin. Nah, ca phe phin ini biasanya terbuat dari alumunium seperti saringan yang sudah diisi kopi bubuk hitam dan dituangi air panas. Perlahan-lahan kopi akan menetes dari saringan jatuh ke bawah cangkir yang berisi susu kental manis.
Setelah kopi berpindah ke dalam gelas, saringan diangkat dan kopi diaduk bersama dengan susu kental manis. Barulah kopi dituangkan ke dalam gelas tinggi yang sudah diberi es batu. Minuman ini merupakan minuman favorit orang Vietnam - sama seperti teh di Indonesia - dan bisa dinikmati kapan saja karena hampir semua restoran dan kedai menjualnya. Es kopi susu yang dingin pun meluncur ke tenggorokan. Slurpp... adem!
Seporsi Pho Bo Chin porsi kecil dihargai 38.000 dong (mata uang Vietnam) atau sekitar Rp 16.000,00 dan 28.000 dong atau Rp 11.600,00. untuk segelas Cafe Sua Da. Tak mahal bukan? Nah, kalo ada rencana untuk mengunjungi Ho Chi Minh City, jangan lupa mampir untuk mencicipi kelezatan Pho Noodles asli dari Delta Sungai Mekong ini.
Pho24 - Vietnamese Pho Noodles
283 Nguyen Van Troi
Ho Chi Minh City
Vietnam
Phone: +(08) 38479173
(dev/gst)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.
Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Hubungi kami:
Redaksi: redaksi[at]detikfood.com
Media partner: promosi[at]detik.com
Pemasangan iklan: sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment