Fitria Rahmadianti - detikFood

Foto: ksby.com Jakarta - Kenakalan anak bisa terjadi mulai dari yang wajar hingga yang kriminal. Di California, Amerika Serikat, baru saja terungkap kasus pemberian racun dalam cupcake dan kopi milik seorang guru. Pelakunya adalah murid-muridnya.
Peristiwa ini terjadi di SD Balderas di Fresno, pertengahan Desember 2011. Berdasarkan berita yang dilansir KMJ News, seorang murid laki-laki meminta seorang siswa perempuan membawa racun tikus dari rumah. Ia kemudian memasukkan racun tersebut ke dalam kopi sang guru.
Namun, tampaknya siswa itu berubah pikiran. Saat sang guru akan meminum kopi, ia menepiskan gelasnya. Meski demikian, ia melakukan percobaan kedua yaitu menaruh racun di atas cupcake. Untungnya, sang guru tidak memakan kue tersebut.
Kasus ini baru terungkap 2 bulan kemudian setelah salah satu orangtua sesumbar bahwa anaknya telah menyelamatkan nyawa sang guru dengan mencegahnya minum kopi beracun. Anak itu diduga merupakan siswa yang pertama kali punya ide untuk meracuni sang guru.
Akibat perbuatannya, ketiga siswa kelas 5 tersebut dikeluarkan dari sekolah pada Sabtu (25/2). Dua di antaranya dipindahkan ke Phoenix Academy.
Juru bicara Fresno Unified School District, Susan Bedi, menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah disipliner, termasuk skors dan rekomendasi pengeluaran siswa. Namun, hal ini dipandang sinis oleh Greg Gadams, Ketua Fresno Teacher's Association.
“Para siswa sadar bahwa racun itu bisa membunuh. Mereka harus dihukum karena tindakan mereka telah direncanakan. Jika hanya dikeluarkan, mereka bisa pindah ke sekolah lain dan bisa bertemu lagi di kampus yang sama,” tutur Greg.
Menurut salah satu siswa kelas 6, ia mendengar alasan adik kelasnya meracuni guru karena mereka tidak suka pada guru tersebut.
Para ahli berpendapat bahwa tindakan anak berumur 10 dan 11 tahun tersebut disebabkan oleh lingkungan. Mentalitas kelompok adalah faktor kuncinya karena dapat mengurangi tanggung jawab individual. “Kelompok akan melakukan hal-hal buruk yang tidak akan dilakukan jika sendiri, misalnya kekacauan saat pertandingan olahraga,” jelas Dr. Roy Lubit, psikolog anak.
Wilayah Fresno bagian tenggara memang terkenal dengan aktivitas geng dan kekerasan. “Mereka melihat banyak orang yang lebih dewasa terlibat dalam kekerasan,” tambah Dr. Roy.
Menurut Dr. Kathryn Seifert, ketua geng yang bermasalah bisa memimpin kekerasan seumur hidupnya jika tidak ditangani dengan serius.
(Odi/Odi)
Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.Tutup
You are redirected to Facebook
You are redirected to Facebook
Sending your message
You are redirected to Lintas Berita
Sending your message
Post this to your WordPress blog:
Sending your message
Post this to your Blogger blog:
Sending your message
Sending your message
Share to your Yahoo Mail contacts
Sending your message
Sending your message
Import Your Yahoo Messenger contacts
Share to your Yahoo Messenger contacts
Sending your message
Import Your Google Talk contacts
Share to your Google Talk contacts
Sending your message
Import Your Live Messenger contacts
Share to your Live Messenger contacts
Sending your message
Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com
No comments:
Post a Comment